Pertumbuhan Ekonomi Kuningan Melesat, Ketua DPRD Pertanyakan Data BPS

Nuzul Rachdy menilai angka tersebut tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy, bicara soal rilis BPS mengenai pertumbuhan ekonomi Kuningan. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, ‎KUNINGAN - Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, mempertanyakan rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pertumbuhan ekonomi Kuningan meroket hingga 10,4 persen pada Triwulan II 2025. 

"Kami menilai data tersebut janggal dan perlu diklarifikasi karena tidak sejalan dengan kondisi riil sosial ekonomi masyarakat," kata pria yang akrab disapa Zul ini saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung DPRD Kuningan, Jalan RE Martadinata, Senin (3/11/2025). 

Ia menyoroti kontradiksi data ini dengan rilis BPS tahun sebelumnya. Terlebih diketahui pada tahun tahun kemarin BPS juga yang mengumumkan Kuningan masuk daerah termiskin. 

"Tiba-tiba setahun kemudian mengumumkan capaian sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik se-Jawa," kata Zul. 

‎Sebagai pimpinan legislatif, Nuzul Rachdy mengaku bersyukur jika data pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu benar adanya.

Muncul rilis data yang bombastis ini terkesan dipaksakan dan belum tepat dengan kondisi yang ada. 

"Betul ini identik dengan tagline 'Melesat', tapi jangan dipaksakan. Kalau kondisi ekonomi memang sudah ada perbaikan signifikan, ya wajar dipublish. Namun jika baru setahun saja, saya kira belum pas lah,"  kata Zul. 

‎Bentuk realitas di lapangan belum mencerminkan data statistik tersebut.

"Kami menyoroti harga-harga kebutuhan pokok yang faktanya terus mengalami kenaikan. Kondisi harga telur ayam kini stabil di angka Rp 30 ribu per kilogram, sementara harga ayam potong hampir menembus Rp 50 ribu per kilogram. Bahwa angka inflasi yang diklaim rendah tidak sejalan dengan kenyataan daya beli masyarakat di pasar," katanya.

Sebelumnya, Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menegaskan komitmennya untuk memastikan pertumbuhan ekonomi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kita tidak sedang mengejar statistik, tapi kesejahteraan. Pertumbuhan ekonomi yang sejati adalah ketika rakyatnya tersenyum, bukan hanya grafiknya yang naik,” ujar Bupati dalam keterangannya diterima Tribun, Rabu (29/10/205).

BPS memprediksi kondisi positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun, seiring meningkatnya realisasi belanja pemerintah.

Sekadar informasi berdasarkan pernyataan Mendagri RI Tiro Karnavian mengatakan, bahwa perekonomian Kabupaten Kuningan menunjukkan performa yang sangat menggembirakan pada paruh pertama tahun 2025.

Berdasarkan analisis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan dari sisi pengeluaran, laju pertumbuhan ekonomi mencapai 9,76 persen pada Triwulan I dan meningkat menjadi 10,09 persen pada Triwulan II (c-to-c).

Secara tahunan (year-on-year), ekonomi Kuningan tumbuh 10,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. 

Capaian ini menempatkan Kuningan sebagai daerah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di wilayah Ciayumajakuning, bahkan terbaik di Pulau Jawa.

Hal itu juga mendapat apresiasi langsung dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rakor Inflasi Nasional yang digelar pada Senin (27/10).

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved