Dari Jeratan Pinjol ke Tabungan Aman: Perajin Emping Karangtawang Rasakan Manfaat Keuangan OJK

Awalnya, Iroh sempat ragu mengikuti pelatihan itu.

Dunia keuangan terasa asing.

Baca juga: Cirebon Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir hingga Maret 2026, Bentuk 12 Kelurahan Tangguh

Tapi rasa penasaran dan dorongan teman-teman sesama pengrajin membuatnya mencoba.

Hari pertama pelatihan, ia belajar menulis pengeluaran harian dan menghitung laba bersih. Hari berikutnya, ia belajar membuka rekening sendiri.

“Saya pikir mengurus bank itu susah. Tapi setelah ikut pelatihan, ternyata mudah dan bermanfaat,” kata Iroh, sambil tersenyum.

Sejak itu, ia mulai menabung, bahkan berani mengambil pinjaman berbunga ringan dari BPR Kuningan.

Usahanya perlahan pulih.

Baca juga: NASKAH Teks Khutbah Jumat Hari Ini 31 Oktober 2025, Enam Penyebab Hati Menjadi Keras dan Gelap

Emping buatannya kini tak hanya dijual di pasar, tapi juga dipasarkan lewat media sosial dengan sistem pembayaran digital.

Bagi Iroh, literasi keuangan bukan lagi teori.

Ia adalah pengalaman hidup yang mengubah cara pandangnya terhadap uang dan masa depan.

“Sekarang saya bisa pinjam modal tanpa bunga mencekik, dan sudah bisa menabung untuk anak-anak,” ujarnya, bangga.

Baca juga: Segini UMK Kabupaten Purwakarta Jika Resmi Naik 10,5 Persen, dari Rp4.792.252 menjadi Rp5.295.430

Menurut Elon Carlan, Plt Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan, sinergi antara OJK, Pemda dan lembaga keuangan menjadi kunci keberhasilan program ini.

Ia menyebut Karangtawang sebagai contoh nyata desa yang mampu bangkit karena pendampingan inklusi keuangan.

“Kami melihat perubahan signifikan di Karangtawang."

"Dulu banyak UMKM yang terjebak pinjaman ilegal, sekarang sebagian besar sudah punya akses pembiayaan resmi."

Baca juga: Menteri PKP Maruarar Sirait Terharu, Petani dan Buruh di Cirebon Kini Punya Rumah Sendiri