Hidran Hilang di Pasar Ciawigebang Kuningan, Pejabat Dinas Terkait Angkat Bicara

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan bicara soal hidran yang hilang di Pasar Ciawigebang.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Damkar Kuningan memeriksa keberadaan hidran yang tertutup lapak jualan baju di Pasar Baru Kuningan beberapa waktu lalu. 

"Jadi, adanya hidran itu soal efektif efisien dari nilai ekonomis dan percepatan pemadaman kebakaran. Kami harap pemerintah bisa menyediakan dan membangun ulang hidran, terus hidran rusak itu harus di perbaiki secepatnya," kata Sri.

Ia menambahkan bahwa kejadian kebakaran itu bisa terjadi kapan pun dan seharusnya pemerintah bisa melakukan pencegahan dengan melengkapi peralatan pemadaman. 

Sejumlah hidran untuk pemadam kebakaran di Kuningan mengalami kerusakan hingga dilaporkan dua unit hidran hilang.

"Untuk dua unit hidran itu terjadi di Pasar Ciawigebang. Jadi, ceritanya begini, sebelum rehab pasar tradisional itu tercatat ada dua unit dan masih berfungsi, namun setelah launching pasar setelah dibangun, malah hidran tidak ada," kata Kepala UPT Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah saat berbincang dengan Tribun, Selasa (14/10/2025). 

Atas kehilangan sambungan air berskala tinggi, kata Andri, telah melayangkan surat dan meminta dibangun kembali hidran hilang tersebut.

"Setelah kehilangan hidran, kami sudah bersurat dan pihak manajemen pasar bersedia membangun hidran kembali," katanya.

Menyinggug jumlah hidran di Kuningan, Andri menjawab ada sebanyak 15 unit hidran tersebar.

"Ketersediaan hidran itu seperti di sepanjang pinggir Jalan Siliwangi, kawasan Pasar Baru dan Kepuh Kuningan. Kemudian terdapat juga di depan bangunan Pasar Cilimus," katanya. 

Belasan hidran tercatat, kata Andri mengaku tidak semua hidran berfungsi alias tidak bisa digunakan. 

"Jumlah hidran yang mengalami rusak itu sekitar 5 unit hidran. Rata-rata kerusakan dari noozle atau titik penyambungan antara hidran dengan selang air pengisi bak kendaraan dinas," katanya. 

Andri mengaku jumlah pelayanan yang dilakukan petugas Damkar Kuningan cukup banyak.

"Setiap harinya, pelayanan yang kami berikan atas permintaan warga itu tidak kurang dari lima orang pemohon. Mereka rata-rata meminta bantuan bukan untuk memadamkan kobaran api saja, melainkan melaporkan adanya ancaman hewan buas hingga pelepasan cincin dan sebagainya," katanya.

Baca juga: GEGER! Hidran Sambungan Air Pemadam Hilang di Pasar Ciawigebang, Srikandi Gerindra Angkat Bicara

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved