Saat Ramadan, Permukiman di Desa Bantarujeg Majalengka Diterjang Pergerakan Tanah, Kontur Turun 2 M

Penulis: Eki Yulianto
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Permukiman rumah di Blok Cibeurih, Desa/Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka terdampak bencana pergerakan tanah. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Permukiman rumah di Blok Cibeurih, Desa/Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka terdampak bencana pergerakan tanah.

Di kawasan itu, pergerakan tanah menyebabkan keretakan memanjang sepanjang 50 meter dengan lebar rekahan 1 meter.

Baca juga: Soal Bencana Pergerakan Tanah di Cisalak Majalengka, Bakal Direlokasi? Ini Kata Bupati

Selain ditemukan retakan, kontur lahan juga ikut mengalami penurunan permukaan setinggi 2 meter.

Akibat pergerakan tanah, sebuah akses gang yang biasa dimanfaatkan warga beraktivitas dan dapur milik warga bernama Dudung Radiansyah (45), ambles.

Menurut Dudung, peristiwa tanah gerak sudah terjadi sejak awal Ramadan kemarin.

Saat itu hujan intensitas tinggi mengguyur desanya.

"Kejadiannya tanah gerak itu awal bulan Ramadan. Itu udah mulai ambles," ujar Dudung saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (8/4/2023).

Baca juga: Cerita Warga Cisalak Majalengka yang Terdampak Pergerakan Tanah, Selalu Bergetar Saat Hujan Lebat

Kata Dudung, tanah gerak juga masih terjadi hingga hari ini.

Di mana, kontur tanah hari demi hari makin ambles hingga kini kedalaman 2 meter.

"Nah terakhir ya sekarang ini, sekarang tanah tuh masih suka bergerak terus ke bawah. Rumah saya yang terdampak bagian dapur. Jadi amblesnya itu sekitar 1-2 meter lah," ucapnya.

Kendati mengancam rumahnya, Dudung kini enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menurutnya, rumah yang telah ditempati sejak 20 tahun lalu itu masih bisa ditempati.

"Masih nempatin, meski rasa khawatir ada. Saya gak ngungsi karena dinilai masih bisa ditempati bagian depan rumah mah. Saya di sini 5 orang, istri dan 3 anak," jelas dia.

Sementara, Kapolsek Bantarujeg Iptu Yayan Sopiana didampingi anggota dan Babinsa Bantarujeg juga ikut memantaunya perkembangan bencana pergerakan tanah tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini