Pengakuan Guru Ngaji Asal Kabupaten Cirebon Cabuli 11 Muridnya, Gemas Lihat Anak Perempuan

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu (tengah), beserta jajarannya saat menunjukkan sejumlah barang bukti dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon, Jumat (17/3/2023).

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pria yang tampak mengenakan setelan biru bertuliskan "Tahanan Polres Cirebon Kota" tampak hanya tertunduk saat konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Jalan Veteran, Kota Cirebon, Jumat (17/3/2023).

Kedua tangan pria yang memakai penutup wajah tersebut terlihat dipasangi borgol, dan mendapat kawalan ketat dari petugas selama konferensi pers berlangsung.

Baca juga: 11 Murid di Cirebon Dicabuli Oknum Guru Ngaji, Terungkap Setelah Korban Enggan Belajar

Rupanya, pria berinisial S (51), warga Kabupaten Cirebon, itu merupakan oknum guru ngaji yang terbukti mencabuli 11 muridnya sendiri.

Di hadapan petugas, S mengaku khilaf hingga nekat melakukan aksi bejatnya berulang kali pada November 2022 kepada murid-muridnya tersebut.

"Awalnya, saya merasa gemas dan senang kalau melihat anak perempuan," kata S saat ditanya motif yang mendasari hingga nekat mencabuli muridnya sendiri.

Hal itu dikarenakan pria yang kini memiliki dua cucu tersebut tidak memiliki anak perempuan, karena semua anaknya berjenis kelamin laki-laki.

Karenanya, ia mengakui muncul rasa senang tersendiri saat melihat anak perempuan yang masih kecil seperti halnya murid-muridnya tersebut.

"Dari dulu saya memang mendambakan memiliki anak perempuan, tapi belum terwujud, karena anaknya laki-laki semua," ujar S di hadapan petugas.

Sementara Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu, mengatakan, aksi S terbongkar setelah murid-muridnya enggan berangkat ke madrasah.

Karenanya, para orang tua siswa yang merasa resah akibat anak-anaknya tidak mau belajar mengaji tersebut mencari tahu alasannya.

Ternyata, murid-murid tersebut dicabuli oleh S yang merupakan oknum guru ngaji di madrasah, dan sejauh ini jumlah korban mencapai 11 anak di bawah umur.

"Modusnya mengajak berduaan di salah satu ruangan madrasah saat guru lainnya mengajar di kelas, kemudian mencabuli korban," kata Ariek Indra Sentanu.

Baca juga: Modus Guru Ngaji Asal Kabupaten Cirebon Cabuli 11 Muridnya, Diajak Berduaan dan Diancam Tidak Cerita

 

Berita Terkini