Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Penukaran tiket pertandingan home Persib Bandung yang telah dibeli secara online, kerap dikeluhkan Bobotoh atau masyarakat yang akan menontonnya.
Hal tersebut lantaran cukup menyita waktu, sebab sebelum datang untuk mengantre masuk ke stadion, mereka harus mengantre menukarkan tiket yanga telah dibelinya secara online di tempat yang berbeda.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan, mengungkapkan pada dasarnya dari manajemen juga, menginginkan tidak pernah ada penukaran tiket.
"Tapi yang mesti dipahami oleh Bobotoh, penukaran tiket ini sebenarnya untuk keamanan. Sehingga kebutuhan dan permintaannya datang dari pihak pengamanan, bukan dari kami. Alasan pengamanan inilah sehingga kita membutuhkan penukaran tiket," kata Adhitia, saat ditemui di Ciumbuleuit, Rabu (20/8/2025).
Adhitia menjelaskan, yang paling harus dipahami oleh Bobotoh, kenyamanan dan keamanan itu pasti bertolak belakang.
Baca juga: Pemain Anyar Persib Segera Wilujeng Sumping Dalam Waktu Dekat, Bos Maung Bandung: Akhir Agustus
"Semakin aman, pasti semakin tidak nyaman, nah, sekarang manajemen sedang berpikir untuk mencari jalan tengah, bagaimana supaya tetap aman, tapi juga nyaman, termasuk terkait penukaran tiket," kata Adhitia.
Saat ditanya, jadi penukaran tiket itu kan permintaan dari pihak keamanan, mungkin ada diskusi dengan pihak keamanan, Adhitia mengatakan, jadi setiap kali rapat dengan pihak keamanan, pihaknya selalu minta pertama, bisa tidak kalau tidak ada penukaran tiket.
"Kalau tidak bisa, kami minta, boleh tidak penukarannya sedekat mungkin dengan stadion. Kalau tetap tidak bisa, kami cari tahu bisa sedekat apa," ujar dia.
Sekarang, kata Adhitia, yang sedang didorong adalah mencoba penukaran tiket di beberapa tribun dulu, salah satunya di tribun barat.
"Kenapa tribun barat karena jumlah kursinya paling sedikit. Jadi bukan soal timur, utara, selatan, atau barat, tapi dari sisi mekanisme bertahap," kata Adhitia.
Kalau ada apa-apa, kata Adhitia, di tribun barat paling mudah dimitigasi.
"Kalau langsung (semua tribun), kalau ada masalah siapa yang akan tanggung jawab. Kembali lagi, masalah penukaran tiket ini adalah masalah keamanan. Jadi saya juga bilang kepada teman-teman, kalau bicara soal pengamanan kita harus menggunakan pikiran paling liar," tuturnya.
Kalau berpikirnya normal-normal saja, kata Adhitia, dan menganggap orang tidak mungkin menipu, tidak mungkin macam-macam.
"Tapi kalau berpikir liar, bisa saja ada orang memanfaatkan celah. Datang ke gate tanpa tiket, membawa ratusan orang, akhirnya terjadi kepanikan, diizinkan masuk, lalu rusuh. Nah, hal-hal seperti ini yang harus diantisipasi," katanya.