Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Persib Bandung harus mengakui keunggulan Persijap Jepara, pada Super League Indonesia 2025/2026, di Stadion Gelora Bumi Kartini, Senin (18/8/2025) dengan skor 1-2.
Menurut mantan pemain Persib Bandung, Sujana, hal tersebut lantaran pressing ketat yang diterapkan Persijap berjalan dengan baik.
"Persijap mampu melakukan pressing ketat dari awal laga hingga akhir akhir babak kedua, sekitar menit 70," ujar Sujana, saat dihubungi tribun Jabar, Selasa (19/8/2025).
Sujana mengatakan, dengan motivasi tinggi para pemain Persijap, tak membiarkan pemain Persib lama menguasai bola.
Baca juga: Persib Masuk Grup G ACL 2 Bersama Tim Asal Asia Tenggara, Bojan Hodak Singgung Peluang Lebih Besar
"Saat pemain Persib mendapat bola, langsung ada satu dua pemain Persijap yang menutup, sehingga menyulitkan para pemain Persib mengembangkan permainannya," kata Sujana.
Strategi pressing yang dijalankan Persijap, kata Sujana, berjalan dengan baik, dan sebaliknya skema permainan Persib tak berjalan.
"Sehingga meski Persijap tak diperkuat pemain bintang, tapi dengan semangat dan motivasi tinggi melakukan pressing dengan konsisten, akhirnya bisa memenangkan laga," ujar dia.
Sujana mengatakan, lini tengah Persib Bandung juga terlalu lama dalam mengalirkan bola, sehingga dengan pressing yang diterapkan Persijap, bola kerap terputus sebelum dialirkan ke depan.
"Setelah ada pergantian pemain, di lini tengah Adam Alis masuk dan Saddil Ramdani masuk, aliran bola ke depan sedikit berbeda," katanya.
Di akhir babak kedua, kata Sujana, Persib mampu menguasai jalannya pertandingan, terus menekan pertahanan Persijap hingga terjadi penalti dan Persib bisa menyamakan kedudukan.
Baca juga: Daftar Pemain Persija Jakarta Terbaru Setelah Mendatangkan Bruno Tubarao, Ada 10 Pemain Brasil
"Hal itu, lantaran di akhir babak kedua mungkin fisik pemain Persijap sudah mulai terkuras, dan memilih lebih bertahan untuk mengamankan poin," katanya.
Tapi sayang, kata Sujana, saat Persib fokus menyarang kecolongan ketika ada serangan balik.
"Para pemain bertahan Persib lebih fokus kepada bola, dan terdapat dua pemain tanpa kawalan, sehingga saat bola dialihkan pemain Persijap lepas dan kembali kebobolan," katanya.
Tentu, kata Sujana, kekalahan akan menjadi bahan evaluasi, dan motivasi, bagi Persib ke depan.