Human Interest Story

Kisah Sebuah Kampung di Kuningan yang Warganya Dilarang Makan Lele, Menabuh Bedug dan Gelar Wayang

Penulis: Ahmad Ripai
Editor: dedy herdiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi; Sajian sedap lele.

Kisah ini terbukti, kata Subandi, dampak larangan itu langsung menimpa warga sedarahnya, pamannya sendiri.

Saat itu paman dijebak teman-temannya makan lele. Tak lama kemudian, setelah makan lele langsung merasakan gatal-gatal disertai muncul di beberapa organ tubuh itu bernanah.

“Pengalaman pelanggaran itu terjadi pada paman saya, padahal waktu itu paman saya di ajak teman untuk makan diluar. 

Baca juga: AKSI Komplotan Pencuri Kotak Amal Masjid di Lembang Terekam CCTV, Warga Resah Minta Polisi Bertindak

Baca juga: Ini yang Dirasakan Ustaz Ujang Busthomi Usai Disuntik Vaksin Covid-19: Wetenge Kruyuk-kruyuk

Baca juga: Ustaz Ujang Busthomi pada Setan Belek Tak Pernah Takut, Tapi Lihat Ini Langsung Pegang Tangan Bupati

Setelah merasakan akibat dari makan lele, kata Subandi, pamannya langsung pulang dan minta bantuan untuk diobati.

“Dari sana, saya ajak paman untuk berziarah ke makam karuhun (Mbah Pawenangan), disana bermohon tidak akan akan melakukan pelanggaran kembali. 

Usai dari sana, pulang kerumah dan beberapa hari dari serangan penyakitnya tadi, akhirnya bisa sembuh dan kembali seperti biasanya,” ujar Subandi seraya mencontoh warga lain yang nekad melakukan pelarangan dan akhirnya sama kena penyakit yang sama juga.

Mengenai larangan lainnya, kata Subandi, untuk mengetahui waktu solat di lingkungan warga tadi, hanya terdengar suara adzan.

“Iya waktu soaat itu, tidak ada suara bedug dan hanya suara adzan yang keluar dari tiap – tiap musala dan masjid sekitar,”ujarnya. (*)

Baca juga: Terekam CCTV, Heboh Nasabah Meninggal Mendadak Seusai Bertransaksi di Bank, Ini Dugaan Penyebabnya

Baca juga: Sepasang Muda-mudi Tewas Gantung Diri di Kamar Kos, Keduanya Masih Berusia Belia

Berita Terkini