"Menurut saya, para murid tingkat SD ini dirasa masih susah untuk mengikuti proses belajar dengan sistem daring, oleh karena itu harus tetap bertatap muka langsung, meski tetap melakukan sesuai protokol kesehatan," jelas dia.
"Saya sangat senang melakukan pekerjaan mulia ini dengan datang langsung ke rumah-rumah murid, selain memang senang dengan anak-anak, ini panggilan hati dan konsekuensi saya sebagai seorang pendidik," kata sosok yang menjadi guru selama 7 tahun tersebut.
• INI Lima Cara Hindari Virus Corona di Ruang Tertutup dan Menggunakan AC, Menurut dr Reisa Broto
Sementara, salah satu orangtua murid, Baban Sobana (48) mengaku menyambut baik dengan sistem pembelajaran yang mulai diterapkan oleh pihak SD Rajagaluh II dalam mencerdaskan anak bangsa.
Ia mengatakan, pembelajaran secara door to door oleh para guru dinilai sangat membantu dan memberikan pembelajaran yang baik untuk anak-anak.
"Saya selaku orangtua murid merasa senang dengan kegiatan Pokjar tersebut, karena sudah 4 bulan lamanya, anak-anak tidak belajar secara tatap muka."
"Hal itu, sangat membantu bagi kami selaku orangtua, ini memberikan pembelajaran yang baik untuk anak-anak karena walau bagaimanapun, belajar secara tatap muka sangat diperlukan sekali," tutur Baban yang rumahnya dijadikan tempat Pokjar di Blok Bojong, Rajagaluh Majalengka.