Teman Dengar JKN: Suara Harapan Dari Mereka yang Hidup Dalam Sunyi

Perempuan berseragam satpam tersenyum lebar sambil mengangkat kedua tangannya, menyapa seorang peserta disabilitas rungu

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
BAHASA ISYARAT - Nur Linda (30), seorang petugas keamanan di Kantor BPJS Cabang Cirebon memberikan pelayanan terhadap teman tuli yang juga Ketua Gerkatin Kota Cirebon, Felicia Tendi, atau akrab disapa Caca (24) menggunakan bahasa Isyarat. 


“Teman Dengar JKN adalah bentuk nyata pelayanan mudah, cepat dan setara.”


“Ini adalah wajah inklusi dari sistem JKN yang kita bangun bersama,” ujar Irfan.


Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, pun memberikan dukungan penuh.


“Terima kasih BPJS Kesehatan Cirebon atas inovasinya. Program Teman Dengar ini sangat membantu warga kami, khususnya penyandang tunarungu.”


“Semoga kolaborasi dengan pemerintah bisa terus berlanjut, bahkan dari tingkat puskesmas sudah mulai kita siapkan petugas yang paham bahasa isyarat,” ucap Edo.


*Akhir dari Sunyi*


Hingga hari ini, di kantor BPJS Cirebon, suara harapan tak selalu datang lewat kata. 


Kadang cukup dengan lambaian tangan, gerakan jari dan senyuman.


Karena bagi mereka yang hidup dalam sunyi, kehadiran layanan yang mengerti adalah bentuk paling tulus dari perhatian.


“Kalau frontliner bisa bahasa isyarat, stigma itu bisa hilang. Teman tuli bisa datang ke rumah sakit tanpa takut. Kami ingin mereka percaya diri, merasa setara,” jelas Caca. 


Dari Cirebon, program Teman Dengar JKN mengajarkan kita satu hal, bahwa kesehatan adalah hak semua orang yang bisa diwujudkan bukan hanya dengan suara, tapi juga dengan empati dan kesetaraan.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved