Bupati Majalengka Terapkan Tiga Strategi Ini Dalam Pengawasan Proyek Jalan

Laporan Kontributor Adim Mubaroq

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bupati Majalengka, Eman Suherman menerapkan sistem pengawasan berlapis terhadap proyek infrastruktur jalan di Majalengka pada tahun 2025.

Tujuannya adalah memastikan kualitas hasil pekerjaan agar tidak cepat rusak dan merugikan masyarakat.

“Strategi pengawasan harus dimulai dari hulu, di tengah pelaksanaan, dan di hilir setelah proyek selesai,” ujar Eman di Pendopo Majalengka, Kamis (17/7/2025).

Baca juga: Anggaran Infrastruktur Hanya Rp 75 M, Pemkab Majalengka Tetap Perbaiki Jalan Rusak di Leuwikidang

Di tahap awal (hulu), Eman menegaskan tidak boleh ada permainan dalam lelang proyek atau sistem subkontrak yang merugikan kualitas.

Saat proyek berjalan, peran pengawas lapangan harus aktif dan berani memberikan koreksi jika ditemukan kekurangan.

“Saya tidak ingin ada pengawas yang takut pada pengusaha. Mereka harus menjalankan tugas sesuai kompetensinya,” tegasnya.

Setelah proyek selesai (PHO), Inspektorat Kabupaten Majalengka diminta hadir untuk mengevaluasi hasil pekerjaan secara teknis dan finansial.

“Misalnya hotmix-nya digelar, harus diukur oleh Inspektorat. Layak dibayar berapa? Jangan asal bayar saja,” katanya.

Eman menyebut strategi ini merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.

Dengan anggaran terbatas hanya Rp75 miliar untuk seluruh infrastruktur, Eman mengingatkan bahwa kualitas harus dijaga agar jalan tidak cepat rusak dan tidak perlu diperbaiki berulang kali.

“Kalau kualitas proyek hanya kuat dua-tiga bulan, nanti rusak lagi, harus dibenahi lagi. Lalu kapan giliran daerah lain yang juga menunggu diperbaiki?” katanya.