Sistem Penerimaan Murid Baru

MIRIS! Hanya 11 Siswa Daftar ke SMK Veteran Kota Cirebon, Kepsek: Kami Hanya Bisa Berdoa

Miris! Hanya 11 Siswa Daftar ke SMK Veteran Cirebon, Kepsek: Kami Hanya Bisa Berdoa

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Suasana SMK Veteran Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Nasib pilu tengah menyelimuti SMK Veteran yang berlokasi di Jalan Pemuda, Kota Cirebon.

Di tengah gempuran aturan baru dan dominasi sekolah negeri, sekolah swasta ini hanya mampu menjaring 11 siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026.

Kepala SMK Veteran Cirebon, Wahyu Hidayat, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya saat diwawancarai di sekolah, Jumat (11/7/2025). 

Ia menyebut kondisi sekolah saat ini sangat memprihatinkan.

Baca juga: DIBANTAI Oxford United, Lampu Mati Jadi Kambing Hitam Kekalahan Telak Arema FC di Jalak Harupat


“Kondisinya memang sangat-sangat prihatin banget. Sangat-sangat terkena dampak dengan aturan-aturan terbaru."

"Otomatis ya kita harus banyak berdoa dan banyak mencari lagi. Cuma bingungnya, apakah ketika kita mencari itu masih ada?” ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, salah satu penyebab merosotnya jumlah siswa adalah aturan terbaru yang memperbolehkan sekolah negeri menerima siswa hingga 50 orang per kelas.

"Yang kemarin gelombang satu tidak diterima di negeri aja informasinya ditarik kembali ke negeri."

Baca juga: Pelajar SMP di Indramayu Dikeroyok hingga Tewas, 7 Orang Ditangkap, Rata-rata Masih Usia 15-18 Tahun


"Nahkan ada slentingan sekolah negeri yang dulunya hanya menerima sekian siswa, sekarang nambah. Kita bingung jadinya,” ucapnya.

Wahyu juga mengungkapkan, bahwa penurunan jumlah siswa sejatinya sudah terjadi sejak pandemi Covid-19.

Pada tahun-tahun sebelumnya, sekolah ini pernah berjaya.

“Dulu kita pernah jaya, tahun 90-an bisa ribuan siswa. Karena waktu itu sekolah belum banyak."

Baca juga: Begini Penampakan SDN 3 Kertasari Majalengka yang Sepi Murid, Hanya Punya 1 Tenaga Pengajar


"Sekarang, pandemi membuat jumlah siswa makin merosot,” jelas dia.

Ia mencatat, pada 2024 lalu SMK Veteran hanya mendapat 30 siswa baru.

Tahun ini, lebih menyedihkan hanya 11 siswa yang mendaftar.

Padahal, sekolah ini memiliki 25 kelas dan 28 guru aktif.

Baca juga: DIBANTAI Oxford United, Lampu Mati Jadi Kambing Hitam Kekalahan Telak Arema FC di Jalak Harupat


Jumlah siswa yang terus menurun ini pun berpengaruh langsung terhadap kesejahteraan para guru.

“Sedihnya, S1 seorang guru yang mendidik anak bangsa, gajinya di bawah Rp 300 ribu per bulan."

"Apakah pantas? Sebelum jadi kepala sekolah pun saya sudah merasakan penurunan finansial itu,” katanya, lirih.

Wahyu berharap, pemerintah bisa merangkul sekolah-sekolah swasta kecil seperti SMK Veteran Cirebon, bukan hanya mendengar kondisi sekolah swasta besar yang dianggap mampu.

Baca juga: Pelajar SMP di Indramayu Dikeroyok hingga Tewas, 7 Orang Ditangkap, Rata-rata Masih Usia 15-18 Tahun


“Kami nggak mau menyalahkan pemerintah. Cuma yuk duduk bareng, cari solusi."

"Jangan sampai guru-guru dipecat atau dirumahkan karena sekolahnya tutup."

"Kalau pemerintah ingin angkat siswa putus sekolah, kenapa tidak dibagi ke swasta juga? Supaya kesetaraan antara negeri dan swasta itu benar-benar nyata,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, suasana SMK Veteran Cirebon tetap tertata rapi.

Baca juga: Begini Penampakan SDN 3 Kertasari Majalengka yang Sepi Murid, Hanya Punya 1 Tenaga Pengajar


Halaman sekolah bersih, tak ada sampah berserakan.

Begitu juga ruang kelas dan ruang guru, termasuk ruang kepala sekolah.

Buku-buku tertata dengan rapi.

Namun, suasana sepi terasa.

Panitia Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tetap stanby di lobi, namun hingga Jumat siang belum ada siswa ke-12 yang datang mendaftar.

Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini di Semarang dan Surabaya Melesat Rp4.000, 1 Gram Jadi Segini


Beberapa siswa tampak berdiskusi di salah satu ruang kelas untuk menyusun kegiatan.

Namun di lantai atas, sejumlah ruang dibiarkan kosong dan tak terurus.

Atap di beberapa titik berlubang termakan usia.

Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, Wahyu tetap berharap akan keajaiban.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Bus vs Truk Tangki di Tol Cipularang, 1 Tewas dan 5 Luka, Kernet Tewas di TKP


Harapan bahwa akan ada siswa yang mendaftar dan bahwa pemerintah membuka mata untuk kondisi sekolah swasta kecil yang sedang berjuang bertahan.

“Saya hanya bisa berdoa. Semoga SMK Veteran bisa dikenal lagi dan kami tidak sendiri dalam memperjuangkan pendidikan,” ucap Wahyu.

 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved