Longsor di Kuningan

Buntut Longsor Kawasan Cilengkrang, Ketua Komisi III DPRD Kuningan Didit Pamungkas Angkat Bicara

Komisi III DPRD Kuningan sudah mengunjungi lokasi longsor di kawasan Cilengkrang.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Istimewa
LONGSOR KRAMATMULYA - Tangkapan layar video longsor terjadi di kawasan Wisata Curug Cilengkrang dan mengotori aliran anak sungai di Wisata Alam Pakuwon, Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya, Kamis (15/5/2025). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai 

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Buntut longsor terjadi di kawasan Curug Cilengkrang, Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya, sontak menjadi perhatian pejabat Kuningan hingga Komisi III DPRD Kuningan.

"Hasil kunjungan ke lokasi longsor tidak hanya foto selfie. Namun, hingga sekarang kami sedang melakukan pengumpulan data," kata Didit Pamungkas, Ketua Komisi III DPRD Kuningan dari Partai Golkar, Rabu (21/5/2025). 

Pengumpulan data dilakukan sebab, kawasan longsor ini berpotensi menjadi pembahasan Anggota DPRD Kuningan dari lintas Komisi atau Alat Kelengkapan Dewan (AKD). 

"Akibat longsor, ini juga berpotensi dibahas oleh lintas komisi. Misalnya, dari lingkungan wisata itu masuk kemitraan Komisi II DPRD, kemudian untuk perizinannya, ini masuk kajian Komisi I DPRD Kuningan," katanya.

Sebelumnya diberitakan Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy menyetujui pembentukan tim investigasi longsor di kawasan Wisata Curug Cilengkrang.

"Kami meminta semua pihak untuk tidak tergesa-gesa menyimpulkan penyebab terjadinya longsor di jalur wisata alam Lembah Cilengkrang, Desa Pajambon, Kecamatan Kramatmulya," kata Zul sapaan akrab Ketua DPRD Kuningan kepada wartawan, Senin (20/5/2025). 

Zul mengatakan untuk dilakukan investigasi menyeluruh yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten, DPRD, dinas teknis, aparat kepolisian, hingga TNI.

"Kami menilai langkah itu penting agar penanganan dilakukan secara tepat dan tidak saling menyalahkan. Kita belum bisa menjustifikasi bahwa ini akibat kelalaian perusahaan wisata. Jangan terburu-buru menyimpulkan. Kita tunggu dulu kajian dari TNGC dan Dinas Lingkungan Hidup seperti apa,” ujarnya.

Disamping itu, Zul mendorong adanya evaluasi terhadap keberadaan tempat-tempat wisata yang berada di kawasan kaki Gunung Ciremai.

Terutama yang berpotensi mengganggu kelestarian lingkungan.

"Ya, kami juga menekankan pentingnya upaya pemulihan ekosistem. Kalau memang perlu ada teguran, ya tegur. Perusahaan-perusahaan wisata juga harus ikut menjaga ekosistem," katanya.

Zul mengatakan, dalam permalasahan ini belum sempat berkomunikasi langsung dengan Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar.

Namun rencananya, akan digelar rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membahas langkah lanjut penanganan bencana dan upaya mitigasi ke depan.

"Besok kita rapat dengan Forkopimda. Terkait semuanya ya (tidak hanya soal kejadian longsor Cilengkrang)," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved