Cegah Karhutla di Gunung Ciremai

Cegah Karhutla di Gunung Ciremai Kuningan, Anggota DPR RI, Bupati dan BTNGC Bahas Masalah Ini

Anggota DPR RI dari PKB, Hj Rina Sa’adah, melakukan kunjungan kerja ke Kuningan untuk membahas upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Ahmad Rifai
kunjungan DPR RI Hj Rina Sa'adah sekaligus bahas pencegahan karhutla Gunung Ciremai 

TRIBUNCIREBON.COM- Anggota DPR RI dari PKB, Hj Rina Sa’adah, melakukan kunjungan kerja ke Kuningan untuk membahas upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Rina mengungkapkan, potensi karhutla di wilayah TNGC cukup besar, dengan area rawan mencapai sekitar 3 ribu hektar atau 20 persen dari total kawasan, terutama di bagian utara dan barat daya. Ia mengajak masyarakat menjaga kelestarian hutan Ciremai, serta memberikan apresiasi kepada TNI, Polri, BTNGC, dan BPBD atas kerja sama mereka menjaga kawasan tersebut.

“Wilayah Kuningan menerima anugerah yang luar biasa dengan keberadaan Gunung Ciremai. Saya mengajak kepada seluruh warga menjaga bersama-sama keberadaan hutan dan alam di wilayah Gunung Ciremai.

Baca juga: DEMO PATI RICUH, Harga Emas Antam di Kabupaten Pati Ikut Merosot Selama 3 Hari Beruntun Jadi Segini

Tidak lupa saya sampaikan apresiasi kepada TNI, Polri, TNGC, BPBD yang telah bekerjasama dalam menjaga wilayah hutan di Ciremai," katanya.

Rapat koordinasi dan sosialisasi pencegahan karhutla digelar Balai TNGC di Auditorium Linggarjati, Rabu (13/8/2025).

Bupati Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar, menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap pihak yang sengaja membakar hutan. Menurutnya, kebakaran tidak hanya disebabkan faktor alam, tetapi juga kelalaian atau unsur kesengajaan manusia.

Baca juga: ANJLOK BERUNTUN, Harga Emas Antam Hari Ini di Cirebon dan Majalengka Merosot Lagi Jadi Segini

Ia mengingatkan bahwa pada 2024 terjadi 629 titik kebakaran hutan di Indonesia yang menghanguskan lebih dari 283 ribu hektar. Untuk itu, tahun ini pihaknya berharap karhutla tidak terjadi di Ciremai.

“Kebakaran hutan merupakan salah satu gangguan kelestarian kawasan hutan, tidak hanya disebabkan oleh gejala-gejala alam," kata Bupati Kuningan.

Tidak menutup disebabkan kelalaian manusia bahkan ada pula yang disebabkan oleh unsur kesengajaan. Untuk itu saya titip kepada Pak Kapolres dan jajaran agar bertindak tegas tanpa ampun pada oknum yang menyebabkan kebakaran hutan," kata Bupati Dian lagi.

Melihat kejadian sebelumnya, kata Bupati memaparkan bahwa pada tahun 2024, telah terjadi 629 titik kejadian kebakaran hutan yang menghabiskan lebih dari 283 ribu hektar hutan se-Indonesia.

Baca juga: HEBOH Bendera One Piece Berkibar di Karnaval Street Lembang Bandung, Begini Respon Warga

 "Kami berharap, tahun ini kebakaran hutan tidak terjadi, apalagi di wilayah Gunung Ciremai. Kita tegakkan komitmen kita untuk menjaga lingkungan," katanya.

Bupati juga menilai karhutla sebagai ancaman serius bagi kelestarian hutan, berdampak pada ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Ia mendorong peningkatan koordinasi lintas sektor, pembentukan posko siaga, pemantauan real time, serta pelibatan masyarakat dalam piket malam, edukasi lingkungan, dan pelestarian kearifan lokal.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved