Kota Tak Layak Anak

Kabupaten Kuningan Belum Layak Anak, Kang Yaya: Bukan Sekadar Status, tapi Cermin Harga Diri Daerah

Politisi PKS Singgung Kuningan Tak Layak Anak, Kang Yaya Sebut Bukan Sekadar Predikat, Tapi Cermin Martabat Daerah

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
net
ILUSTRASI ANAK. Kabupaten Kuningan Belum Layak Anak, Kang Yaya: Bukan Sekadar Status, tapi Cermin Harga Diri Daerah 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Kabupaten Kuningan hingga kini belum berhasil meraih predikat Kabupaten Layak Anak.

Yaya, dalam keterangannya kepada Tribun pada Selasa (12/8/2025), menegaskan bahwa predikat tersebut bukan sekadar gelar atau sertifikat dari kementerian. Menurutnya, setiap anak di Kuningan seharusnya dapat hidup aman dari kekerasan, bebas diskriminasi, serta memiliki ruang untuk tumbuh secara sehat, kreatif, dan bahagia.

Ia mengungkapkan, ada sejumlah indikator yang masih tertinggal di berbagai aspek, seperti tingginya angka perkawinan anak, belum meratanya penerapan kawasan tanpa rokok, serta sekolah ramah anak yang masih sebatas slogan dan belum menjadi standar. Selain itu, banyak desa di Kuningan yang dinilai belum memenuhi kriteria sebagai wilayah layak anak.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Kabupaten Kuningan Masuk Kota tak Layak Anak, Jawa Barat Berstatus Provila

"Ini bukan sekadar angka dalam tabel, ini adalah wajah nyata perlindungan anak di daerah kita.

Padahal kita sudah punya Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2015. Tapi sebuah peraturan, tanpa implementasi yang kuat dan koordinasi lintas sektor, hanyalah tulisan di atas kertas. Kita butuh aksi nyata," katanya.

Untuk hak itu, kata Yaya mengungkap daerah butuh keberanian mengalokasikan anggaran yang memadai dan memastikan isu anak tidak hanya menjadi catatan kecil di ujung RPJMD, tetapi masuk sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan.

"Maka, saya menyerukan pemerintah kabupaten Kuningan harus menggerakkan seluruh OPD untuk bekerja terintegrasi memenuhi indikator KLA (Kuningan Layak Anak)," katanya.

Baca juga: Bupati Imron Puji Kejari Cirebon, Gelar Bazar Sembako Murah hingga Cek Kesehatan Gratis

Selain itu, Yaya melihat Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus mendampingi secara serius, karena kegagalan satu daerah adalah kegagalan provinsi.

"Masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi harus menjadi bagian dari gerakan bersama melindungi hak anak.

Kita sering berkata bahwa anak-anak adalah masa depan. Tetapi masa depan itu tidak akan pernah cerah jika hari ini kita gagal menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi mereka," tegas Yaya.

Mengenai Kuningan harus menjadi rumah yang nyaman bagi setiap anak  rumah yang layak disebut Kabupaten Layak Anak.

Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini di Kuningan dan Indramayu Kembali Merosot Jadi Segini

"Karena jika bukan sekarang, kapan lagi ? Dan jika bukan kita, siapa lagi?

Kemudian, berdasarkan evaluasi Kemen PPPA, beberapa klaster indikator KLA di Kabupaten Kuningan masih berada di bawah target, di antaranya:

Perkawinan Anak: nilai 31,5 dari 62,5 (50,4 persen), Kawasan Tanpa Rokok: nilai 13,25 (37,9 persen), Sekolah Ramah Anak: 58 persen, Anak Berhadapan dengan Hukum 43 persen dan Anak Korban Kekerasan/Eksploitasi: 49,8 persen serta Desa Layak Anak sebesar 45,3 persen. (*) 
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved