Khutbah Idulfitri

Teks Naskah Khutbah Idulfitri 2025, Sederhana Tapi Sangat Bermakna

Berikut naskah teks khutbah Idulfitri yang bisa Anda bawakan di tahun ini.

Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Pelaksanaan salat Idul Fitri di Alun-alun Puspawangi Indramayu, Rabu (10/4/2024). 

اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ الْجَزَاءُ إِلَّا الْجَنَّةِ

Artinya: Haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal kecuali surga.

Ketika itu para sahabat menanyakan bagaimana haji yang mabrur itu, Rasulullah menjawab, “Dia suka memberi makan dan rajin menebarkan salam.” Artinya, seorang yang telah melaksanakan haji baru disebut mabrur jika sekembalinya dari tanah suci dia peduli kepada sesamanya dan senantiasa menimbulkan kedamaian di sekelilingnya. Kalau tidak, maka hajinya mardud (tertolak) dan tidak ada surga baginya.

Memberi makanan merupakan wujud dari solidaritas kita. Orang yang memiliki kepedulian yang baik dan solidaritas yang tinggi kepada sesamanya, sesungguhnya itu merupakan manifestasi dari amal ibadahnya.

Jamaah Salat Idul Fitri Rahimakumullah

Sesungguhnya banyak cara untuk dapat memperkuat dan memperteguh potensi kefitrahan itu, di antaranya adalah menghilangkan atau meminimalisasi nafsu-nafsu kemanusiaan dan meneladani sifat-sifat ketuhanan. Jika Tuhan Maha Pengampun terhadap semua hamba-hamba-Nya maka kitapun sedikit demi sedikit memberikan keikhlasan dalam memberikan ampunan kepada orang-orang yang telah menyakiti kita. Jika Tuhan Maha kasih dan sayang terhadap hamba-Nya maka kitapun belajar mengasihi dan menyayangi orang-orang di sekitar kita.

Diceritakan dalam salah satu hadits Nabi SAW. Ada 2 orang di akhirat yang sama-sama tidak masuk surga. Si A adalah orang yang berlumuran dosa sehingga kebaikannya itu tidak dapat mengimbangi dosanya itu. Sedang si B adalah orang yang memiliki kebaikannya hampir mengimbangi dosanya. Jika ada satu kebaikan lagi, niscaya kebaikannya itu lebih banyak. Lalu, si A dengan penuh ketulusan dan keikhlasan demi solidaritas dan kasih sayang terhadap sesamanya, mengajukan diri, “Ambillah satu dari kebaikanku untuk kawanku ini. Toh hal ini tidak akan mengubah nasibku”. Mendengar itu Allah berkata: ”Atajudu wa ana al-jawwad al-karim” (Apakah Engkau akan berbuat baik, sedang Akulah Yang Maha Pengasih lagi Pemurah). Akhirnya, Allah memerintahkan malaikat untuk memasukkan kedua hamba itu ke dalam surga. Si B dimasukkan ke dalam surga dikarenakan nilai kebaikannya melampaui dosanya, sedangkan si A disebabkan karenanya solidaritasnya yang tinggi terhadap sesama.

Dari cerita ini, pelajaran yang dapat kita tarik di antaranya adalah bahwa faktor penentu sesorang masuk surga atau neraka atau mempertahankan kefitrahan itu sesungguhnya tidak hanya sema-mata didasarkan atas faktor militansi keimanan secara personal kepada Tuhannya semata, tetapi juga kepeduliaannya terhadap nasib sesama.

Jamaah Salat Idul Fitri Rahimakumullah

Demikianlah, semoga Allah menerima semua ibadah Ramadan kita dan sholat id yang baru saja kita tegakkan. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan batin kepada kita sehingga tugas-tugas yang telah diamanahkan kepada kita, terutama tugas kehambaan dan kekhalifan itu, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Amin ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَذِكْرِ اْلحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.


Khutbah Kedua 

اَللهُ أَكْبَرُ 7×، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. 
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ "إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا". اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِاْلحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ اْلفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Baca juga: Naskah Khutbah Idulfitri 1 Syawal 1446 H, Meluruskan Makna Fitrah dan Aktualisasinya dalam Kehidupan

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved