Pelajar SMP di Kuningan Meninggal Diduga Akibat Perang Sarung, Kapolres Ungkap Fakta Ini

Muhamad Hilman Herdiana (14) pelajar SMPN 1 Cigugur Kuningan meninggal dunia diduga akibat perang sarung.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
KORBAN PERANG SARUNG - Puhun (66) orang tua korban pelajar SMP di Kuningan meninggal diduga akibat perang sarung di Cirendang, Kuningan. Diduga korban meninggal karena perang sarung. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Muhamad Hilman Herdiana (14) pelajar SMPN 1 Cigugur Kuningan meninggal dunia diduga akibat perang sarung.

Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian pun buka suara soal peristiwa tersebut.

 "Berdasarkan hasil dokter forensik menyebut bahwa Setelah di periksa jasad korban itu bukan akibat dari perang sarung," kata Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian saat memberikan keterangan kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).

Willy menyebut sejumlah luka terdapat di beberapa organ tubuh korban. Akibat dari ambruknya korban hingga terkena tugu atau batu nisan yang biasa berada di kuburan area pemakaman Kelurahan Cirendang.

 "Jadi, korban sebelum terjatuh di tempat kejadian atau area pemakaman tersebut. Korban bareng temannya ini main sarung, terus merasa kalah dan korban lari hingga terpeleset dan mengakibatkan meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Fakta-fakta Meninggalnya Pelajar SMP di Kuningan, Disebut karena Perang Sarung, Makam Korban Digali

Beberapa luka terdapat dalam jasad korban itu bukan slepetan sarung saat mereka memainkannya. Melainkan, akibat terkena benturan matrial yang ada di area pemakaman tersebut.

"Korban meninggal bukan dari perang sarung. Namun, ada riwayat penyakit dan penyerta itu privasi ya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kematian pelajar SMPN Cigugur di Kuningan yang sempat menggegerkan warga sekitar, mengundang perhatian lapisan masyarakat hingga keluarga korban.

"Dalam jasad korban di temukan sejumlah luka lebam. Seperti di bagian dada kiri dan kelopak mata hingga mulut mengeluarkan darah," kata Sajum (54), paman korban saat ditemui di lokasi tidak jauh dari tempat kejadian perkara, Kamis (6/3/2025).

Sajum mengatakan, dugaan kematian keponakannya yang duduk di bangku SMPN Cigugur kelas 8.

"Gegernya keponakan kami meninggal akibat perang sarung. Kan, biasa kalau di bulan puasa suka terjadi perang sarung begitu, meski muncul informasi begitu, kami serahkan kepada kepolisian dan kasusnya sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Menyinggung soal jasad korban, Sajum mengetahui korban meninggal itu sekitar pukul 04.00 WIB.

"Saya dikasih tahu keponakan meninggal itu pada jam 4 waktu sahur. 

Terus paginya, saya ke rumah duka dan ikut melakukan pemakaman korban sekitar jam 8 pagi," kata Sajum lagi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved