Beredar Video Percakapan Guru di Lamongan Bentak Siswa dan Gebrak Meja Berujung Viral
oknum guru perempuan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan, Jawa Timur, membentak siswa dan menggebrak meja, baru-baru ini viral.
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
TRIBUNCIREBON.COM - Video 25 detik yang memperlihatkan oknum guru perempuan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan, Jawa Timur, membentak siswa dan menggebrak meja, baru-baru ini viral di media sosial.
Diwartakan Kompas.com, Kamis (6/2/2025), kejadian viral tersebut terjadi pada 31 Januari 2025.
Peristiwa oknum guru MAN 1 Lamongan membentak siswa dan menggebrak meja terjadi ketika sejumlah siswa mempertanyakan data eligible mereka yang tidak dapat ter-input dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Data eligible adalah data siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti SNBP.
Terdapat 22 siswa di MAN 1 Lamongan yang data eligible-nya tidak ter-input.
Lantaran nilai sejumlah siswa tidak muncul, mereka terancam tidak dapat mengikuti jalur SNBP, salah satu jalur pendaftaran masuk perguruan tinggi yang diharapkan.
Siswa protes nilainya tidak muncul karena sudah bersusah payah belajar agar mendapatkan nilai tinggi, sejak semester I sampai V dengan harapan bisa mendapatkan kesempatan masuk PTN melalui jalur prestasi (SNBP).
Harapan mereka pupus.
Percakapan dalam video viral guru MAN 1 Lamongan marah-marah
Melansir video viral di media sosial, oknum guru berkacamata yang memakai jilbab warna merah muda tampak berbicara dengan nada tinggi ketika menjawab perta
Ibu Guru : Itu di sistemnya masing-masing itu sudah bener, gitu lho. Lho, sampeyan (menggebrak meja) di kelas 10 E itu sudah kita pindah ke kelasnya masing-masing, gitu lho. Saya cek (menggebrak meja) tadi malem itu di KSKK.
Siswa : Lha ya, kenapa kok nggak bisa ke-input itu kenapa?
Ibu Guru : Lha ya kan nggak bisa masuk, sistem anak-anak, dari pusat itu sistemnya.
Dalam video viral tersebut, terdengar isak tangis dari siswa di dalam kelas.
Mereka merasa tidak adil, belajarnya selama ini sia-sia karena nilai tidak masuk.
Duduk perkara kasus nilai siswa tidak masuk
Dikutip dari TribunMataraman.com, Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, pada Selasa (4/2/2025) mengungkapkan, awal mula masalah timbul karena miskomunikasi.
Menurut Endah, secara administratif siswa tidak mengalami masalah karena tahun ini pihak sekolah telah menerapkan sistem baru, yaitu e-rapor.
Namun, ternyata ada 22 siswa yang nilainya tidak terbaca dalam sistem e-rapor.
Akibatnya, mereka tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk mengikuti seleksi SNBP.
Endah memaparkan, tahun ini pihaknya menerapkan sistem baru berupa e-rapor dari Rapot Digital Madrasah (RDM) yang terhubung ke Pusdatin.
Baca juga: Viral Guru di Tangerang Tega Banting Balita 23 Bulan Terekam CCTV, Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara
Klarifikasi Kepala Sekolah
Kepala MAN 1 Lamongan yang ditemui media pada Selasa mengatakan, viralnya video oknum guru membentak siswa dan menggebrak meja dapat dijadikan pembelajaran agar baik siswa maupun guru dapat berhati-hati.
Saat ditemui media, ia menyinggung tentang siswa Gen Z yang merekam dan mengunggah video viral tersebut.
“Ini hanya miskomunikasi. (Guru) yang nggebrak (meja) juga nggak ada niatan untuk seperti itu. Saya yakin itu hanya saking tanggungjawabnya dia sebagai penanggungjawab untuk menyukseskan anak-anak,” katanya, dikutip Tribunjogja.com dari video wawancara Nur Endah Mahmudah dengan awak media.
“Begitu juga anak-anak. Kenapa sampai terjadi seperti itu, karena anak-anak ini Gen Z, apa pun yang terjadi, inginnya semua di-up, semua di-up. Padahal apa pun itu kan tidak bisa langsung semua di-up, karena harus ada privacy, apalagi ada Undang-Undang ITE,” ucapnya.
“(Video viral) itu momen menyampaikan ke anak-anak, karena apa, karena anak-anak tidak bisa mengikuti yang dari eligible kan, sehingga disampaikan, karena harus disampaikan ke anak-anak, nggak mungkin kita tutup, oh ini tahu-tahu nggak ikut, nah ini juga kita transparan, kita sampaikan ke anak-anak,” imbuhnya.
Mengutip TribunMataraman.com, Kepala MAN 1 Lamongan mengatakan, 22 siswa yang nilainya tidak terbaca masih memiliki banyak alternatif untuk masuk PTN melalui jalur lain, seperti SPAN, PTKIN, atau jalur mandiri.
“Kami memahami kekecewaan siswa, tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak peluang lain yang bisa mereka tempuh,” katanya.
Terkait dengan solusi bagi siswa yang terdampak, pihak sekolah menerima kabar bahwa ada kesempatan bagi siswa untuk mendaftar kembali, meskipun masih menunggu kepastian teknis.
“Jika memungkinkan, pihak sekolah akan memastikan data diisi ulang dengan benar melalui jalur manual,” ungkapnya.
Kepala MAN 1 Lamongan mengingatkan, kuota jalur manual hanya mencakup 40 persen, lebih kecil dibandingkan dengan jalur e-rapor yang mencapai 45 persen.
Namun, hal itu memberi harapan baru bagi siswa yang sebelumnya tidak terdaftar.
“Status Eligible tidak menjamin masuk PTN, tetapi memberikan hak untuk mendaftar. Siswa tetap harus bersaing di tingkat nasional sesuai dengan pilihan kampusnya,” jelasnya lebih lanjut.
Orangtua siswa datang ke sekolah
Pada Senin (3/2/2025) pagi, orangtua dari 22 siswa yang nilainya tidak terbaca datang ke MAN 1 Lamongan untuk bertemu dengan pihak sekolah.
Para wali murid datang untuk mempertanyakan nasib anak-anak mereka.
Pada Kamis (6/2/2025), seluruh wali murid dari 22 siswa yang terdampak telah menerima penjelasan secara menyeluruh.
Kepala MAN 1 Lamongan juga mengatakan, pihak sekolah dan wali murid sudah mencapai kesepahaman.
“Alhamdulillah, kami sudah mencapai kesepahaman. Semua pihak, baik wali murid, siswa, maupun sekolah, berkomitmen untuk saling memperbaiki dan mengevaluasi demi kebaikan bersama,” tuturnya.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews
Modus Minta Dipijat, Oknum Guru Ngaji di Karangtengah Cianjur Cabuli 4 Muridnya |
![]() |
---|
Insentif Guru Non-ASN Dibayarkan Lagi! Segera Cek Jadwal, Persyaratan dan Cara Cek GTK 2025 di Sini |
![]() |
---|
Buntut Dugaan Kasus Tindak Asusila Oknum Guru Terhadap Siswi, Kadisdikbud Kuningan Lakukan Ini |
![]() |
---|
Dugaan Oknum Guru SMA Berbuat Asusila Terhadap Siswi di Kuningan, Polisi Angkat Bicara |
![]() |
---|
Dugaan Asusila Oknum Guru SMA Terhadap Siswi di Kuningan, Foto dan Chat Jadi Sorotan, Ini Kata KCD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.