Buntut Dugaan Kasus Tindak Asusila Oknum Guru Terhadap Siswi, Kadisdikbud Kuningan Lakukan Ini

Kadisdik Kuningan buka suara soal dugaan kasus tindak asusila terjadi di lembaga pendidikan tingkat menengah atas alias SMAN di Kuningan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
ISTIMEWA
PERBUATAN ASUSILA - Oknum guru yang berinisial IM melakukan perbuatan asusila terhadap siswi sekolah menengah atas negeri (SMAN) 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Buntut dugaan kasus tindak asusila terjadi di lembaga pendidikan tingkat menengah atas alias SMAN di Kuningan menjadi perhatian lapisan masyarakat, terutama penggerak pendidikan di daerah.

Diketahui, seorang oknum guru berinisial IM di salah satu SMA Negeri di Kuningan diduga melakukan perbuatan asusila terhadap siswinya.

"Kami tentu sangat prihatin atas kejadian demikian. Hal ini jelas mencoreng identitas dan kebaikan sektor pendidikan di Kuningan," kata U Kusmana, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan saat berbincang dengan Tribun, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Dugaan Oknum Guru SMA Berbuat Asusila Terhadap Siswi di Kuningan, Polisi Angkat Bicara

Bentuk keprihatinan atas dugaan tindak asusila, Kadisdikbud secara regulasi dan kewenangan betul berada di wilayah kerja Provinsi Jawa Barat. 

"Namun secara empiris kejadiannya, dan ini mencederai moral lingkungan akademisi di daerah. Terlepas peristiwa itu menjadi perhatian perbaikan terhadap dunia pendidikan di daerah mendatang," katanya.

Mengetahui adanya penanganan dalam dugaan kasus tindak asusila, baik secara profesi oleh lembaga terkait alias KCD (Kordinator Cabang Daerah) Cirebon yang mewakili Provinsi Jabar juga muncul penanganan oleh lembaga hukum alias Polres Kuningan. 

"Kami sangat mengapresiasi terhadap langkah yang dilakukan masing - masing lembaga. Sebab penangan ini sebagai jaminan pendidikan dalam melayani baik tenaga pendidik maupun peserta didik," katanya. 

Selain itu, Kusmana mengklaim dalam perbaikan dan peningkatan kualitas dunia pendidikan di Kuningan.

 "Sejak beberapa tahun ajaran pendidikan, kami sudah melakukan praktek peningkatan kualitas pendidikan dari program Rumah Guru (Ruang Peningkatan Akhlak dan Kualitas Guru)," katanya.

Teknis penerapan program Rumah Guru, Kusmana menyebut kegiatan ini melibatkan seluruh tenaga pendidik secara langsung.

Baca juga: Persib Bandung Ucapkan Hatur Nuhun Sore Ini, Usai Sudah Kebersamaan Selama 9 Tahun

"Nah, kelangsungan kegiatan Rumah Guru ini bisa daring (dalam jaringan) atau luar jaringan alias offline dengan cara pertemuan tatap muka langsung," ungkapnya.

Mengenai pemateri dalam pelaksanaan Rumah Guru ini bisa melibatkan sejumlah tokoh lingkungan.

 "Ya, untuk pemateri bisa dari tokoh agama, tokoh pendidikan dan tokoh budaya. Jadi, rumah guru adalah wadah meningkatkan akhlak dan kualitas pendidikan," katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved