Bencana Alam di Sukabumi

Cerita Korban Pergerakan Tanah di Sukabumi, Lari ke Masjid Saat Ada Suara Gemuruh dan Rumah Hancur

erita menegangkan dialami warga Kampung Gempol Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat terjadi pergerakan tanah yang membuat dapur rumahnya hancur

Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Kondisi rumah Iyuy yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Gempol, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dapur rumahnya hancur 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin


TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Cerita menegangkan dialami warga Kampung Gempol RT 01 RW 07, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat terjadi pergerakan tanah yang membuat dapur rumahnya hancur berserakan.


Hal itu salah satunya dialami Iyuy (48 tahun) bersama istri dan dua orang anaknya. Peristiwa pergerakan tanah itu terjadi sekira pukul 12.00 WIB, Rabu (4/12/2024) lalu.


Iyuy mengatakan, saat itu anak istrinya berada di ruangan tamu, sedangkan dirinya berada di luar.

 Sekitar jam 12 awalnya terdengar suara gemuruh dari longsoran akibat pergerakan tanah, ia pun sempat merasakan getaran cukup hebat saat peristiwa terjadi.

Baca juga: Belasan Makam di Kampung Cicadas Sukabumi Dipindahkan Imbas Pergerakan Tanah


Menurut Iyuy, awalnya rumah tetangganya rusak oleh pergerakan tanah, selang setengah jam, pergerakan tanah merembet hingga merusak dapur rumah Iyuy.


Di sana, kata Iyuy, terjadi kepanikan, anak istrinya yang berada di dalam rumah langsung berlari karena dibuat kaget oleh tanah yang tiba-tiba bergeser.


"Yang pertama bergerak tuh ini (rumah sebelah), pas setengah satu merembet semua, rumah saya di dapur belakang semua ancur. Jadi ada suara gemuruh sih, pas itu kan longsor yang di sebelah sini kan suara pohon-pohon tumbang itu, terus kayak ada suara gemuruh. Pada panik, keluar semua langsung ke masjid, berlindung," kata Iyuy kepada Tribun di lokasi, Rabu (11/12/2024).


Pantauan Tribunjabar.id, tellihat atap genting dan tembok belakang / dapur rumah Iyuy rusak parah, kondisi dapur yang berada di tebing juga terbawa longsor.


Iyuy pun nampak dibantu tetangganya mengamankan perabotan rumah yang masih bisa diselamatkan ke tempat lebih aman.

Baca juga: Tolong! Korban Banjir Hingga Pergerakan Tanah di Sukabumi Butuh Makanan, Selimut-Pakaian Layak


Saat ini, Iyuy dan keluarganya masih mengungsi di tempat pengungsian bersama warga lain yang juga terkena dampak pergerakan tanah.


"Ada perabot dapur yang rusak, sisanya selamat. Belum (ada penanganan pemerintah). Ini kan gak bisa diselamatin lagi (rumah), pasti jatuh ke bawah, yang lain kan cuma pecah-pecah, patah-patah, saya sih minta tolong secepatnya ditangani, ada tempat baru," ucap Iyuy.


Terbaru, Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, mengatakan, saat ini sudah ada 197 pengungsi korban pergerakan tanah di Kampung Gempol.


"Situasi umum di sini menurut data terakhir yang semula itu sekitar 87, hari ini sudah 197, artinya ada lonjakan pengungsi," kata Deni di pengungsian.


Deni menjelaskan, ia bersama Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi telah melakukan pengecekan ke lokasi dan pengungsian, untuk memastikan kebutuhan logistik pengungsi terpenuhi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved