Pemkab Majalengka Fokus Tekan Angka Stunting dan Cegah Kasus Baru, Ini Langkah-langkahnya

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka fokus menekan angka stunting dan mencegah munculnya kasus baru.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Majalengka, Asri Febriantini (kiri), saat menjadi pemateri dalam Mabar volume ke-8 di Gedung Yudha kompleks Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (15/10/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka fokus menekan angka stunting dan mencegah munculnya kasus baru.


Sejumlah langkah juga tampaknya telah disiapkan untuk menangani kasus stunting di Kabupaten Majalengka yang kini jumlahnya mencapai 3,12 persen.


Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, pada 2023 kasus stunting di Kabupaten Majalengka menurun menjadi 3,12 persen atau 2.465 balita dari jumlah total yang diukur sebanyak 79.101 balita.

Baca juga: Calon Gubernur Jabar, Ahmad Syaikhu Berkomitmen Turunkan Prevalensi Stunting di Jabar


"Kami berharap, angka tersebut menurun setelah Survei Status Gizi Indonesia dilaksanakan di Majalengka," ujar Dedi Supandi saat ditemui usai Majalengka Berbicara (Mabar) volume ke-8 di Gedung Yudha kompleks Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (15/10/2024).


Pihaknya pun membentuk Tim Updater Data untuk mengupdate balita-balita di desa yang akan dijadikan sampel saat Survey Status Gizi Indonesia 2024 dilaksanakan di Majalengka.


Sementara, Ketua Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes Kabupaten Majalengka, Asri Febriantini, menyampaikan, terdapat 21 anggota Tim Updater Data yang mengupdate balita di desa-desa yang menjadi lokus untuk dilaporkan ke sistem yang telah disiapkan.


Bahkan, hingga 11 Oktober 2024 progres pelaporan dari Tim Updater Data tersebut mencapai 96,29 persen, sehingga menduduki peringkat ketiga tertinggi di Jawa Barat.


Selaitu, pihaknya memastikan, hingga kini Tim Updater Data Kabupaten Majalengka tidak menemui kendala dalam menggunggah data ke sistem.


"Padahal, daerah lain rata-rata kesulitan saat mengunggah data tersebut atau ketika turun ke lapangan," kata Asri Febriantini.


Pasalnya, Pemkab Majalengka menurunkan camat, kepala desa, hingga puskesmas untuk mengawal Tim Updater Data untuk memastikan balita yang menjadi sasaran tersebut dikunjungi.


Asri juga berharap, kerja keras Tim Updater Dara mampu membuat hasil Survey Status Gizi Indonesia 2024 kasus stunting di Kabupaten Majalengka menurun.


"Kami optimistis target nol persen kasus stunting di Kabupaten Majalengka bakal tercapai asalkan konvergensi penanganannya berjalan lancar," ujar Asri Febriantini.

Baca juga: Garuda Fans Merapat, Pemkab Majalengka Gelar Nobar Timnas Indonesia vs China, Catat Ini Lokasinya


Saat ini, Pemkab Majalengka menargetkan zero new stunting atau tidak ada kasus baru, dan menekan kasus stunting yang kini tersisa 3,12 persen tersebut.


Menurut dia, dalam langkah pencegahan stunting Pemkab Majalengka menyasar remaja harus bebas anemia, dan jika ditemukan ada remaja yang anemia maka langsung diintervensi. 


"Kami juga mendampingi ibu hamil untuk memastikan minimal diperiksa enam kali selama kehamilannya, dan bayi yang baru lahir diupayakan mendapat ASI eksklusif selama enam bulan," kata Asri Febriantini.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved