Mendikdasmen Pimpin Peletakan Batu Pertama Revitalisasi SMK Muhammadiyah Majalengka

Abdul Mu’ti mengatakan revitalisasi sekolah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang modern.

Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Adim Mubaroq
PELETAKAN BATU PERTAMA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd saat memimpin peletakan batu pertama program revitalisasi SMK Muhammadiyah Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Senin (29/9/2025). 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq 

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd memimpin peletakan batu pertama program revitalisasi SMK Muhammadiyah Sukahaji, Kabupaten Majalengka

Prosesi peletakan batu pertama dilakukan di hadapan ratusan warga Muhammadiyah, guru, siswa, dan masyarakat sekitar.

Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa revitalisasi sekolah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang modern sekaligus mempertahankan nilai-nilai khas Muhammadiyah.

“Revitalisasi ini jangan hanya fisik bangunan, tetapi juga harus mencakup pembaruan kurikulum, manajemen sekolah, dan penguatan karakter siswa. Sekolah harus punya distingsi agar mampu bersaing,” katanya, Senin (29/9/2025).

Mendikdasmen mencontohkan SMK Muhammadiyah Sukahaji yang memiliki ciri khas melalui pengembangan ekstrakurikuler pencak silat Tapak Suci.

“Ke depan, sekolah ini bisa dikenal sebagai sekolah para jawara. Identitas ini penting agar menarik minat masyarakat dan membentuk karakter pelajar yang disiplin,” katanya.

Ada 28 SD, 21 SMP, dan 2 TK revitalisasi sekolah di Majalengka dengan anggaran kurang lebih Rp 56 miliar.

Menurut Abdul Mu’ti, jumlah ini belum termasuk revitalisasi SMA dan SMK yang masuk anggaran Provinsi Jabar. 

Selain meresmikan revitalisasi, Abdul Mu’ti juga berdialog dengan warga Muhammadiyah Majalengka.

Ia berpesan agar semua pengelola lembaga pendidikan menghindari tiga hal: konflik internal, budaya korupsi, dan sikap menutup diri terhadap inovasi. 

“Ketiga hal itu hanya akan menghambat kemajuan sekolah,” ucapnya.

Pertemuan tersebut diwarnai penampilan atraksi Tapak Suci oleh siswa SMK Muhammadiyah Sukahaji yang mendapat pujian Mendikdasmen.

Ia mendorong agar kegiatan tersebut menjadi ikon sekolah yang diperkuat dalam program revitalisasi.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Majalengka, Ajid Yatiman menyambut baik dukungan pemerintah terhadap pengembangan pendidikan Muhammadiyah di daerah. 

“Kami berharap revitalisasi ini menjadi titik awal bagi lahirnya sekolah unggulan Muhammadiyah di Majalengka. Bahkan kami sedang menjajaki pendirian perguruan tinggi Muhammadiyah di sini,” ujarnya.

Baca juga: Bareng Menteri Dikdasmen, Kadisdik Majalengka Ungkap Rp56 Miliar untuk Revitalisasi 51 Sekolah

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved