TPA Sarimukti
Diprediksi Over Load Akhir Tahun 2024, Pemprov Jabar Inisiasi Komitmen Kurangi Sampah TPA Sarimukti
TPA Sarimukti Diprediksi Over Load Akhir 2024, Pemprov Jabar Inisiasi Komitmen Bersama Kabupaten/Kota Kurangi Sampah ke TPA Sarimukti
Laporan Wartawan TribunJabar.id/ Nazmi
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Lahan di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, diprediksi bakal kembali over load pada akhir 2024.
Prediksi itu berdasarkan lahan eksisting tersisa serta sampah yang masuk setiap harinya dari wilayah Bandung Raya ke TPA Sarimukti yang mencapai 3000 m⊃3;.
"Apabila hal ini dibiarkan, maka diprediksi dengan jumlah pengiriman sampah yang sangat besar tersebut, akhir 2024 Sarimukti bisa overload," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suyatman, Jumat (4/10/2024).
Baca juga: 65 Pegawai Honorer Dishub Pangandaran Belum Dibayar Selama 6 Bulan, Pemkab Nunggak Rp450 juta
Pemerintah Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten/Kota di Bandung Raya, kata dia, harus mengambil inisiasi pengurangan volume sampah ke TPPAS Sarimukti yang hampir overload.
Pemprov Jabar bersama Pemkot Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi, sebagai pengguna TPPAS Sarimukti, kata Herman, telah membuat komitmen bersama untuk melakukan aksi nyata pengurangan, pemilahan, dan pemanfaatan sampah pada Kamis 3 Oktober 2024.
Isi dari komitmen tersebut diantaranya adalah, pengurangan jumlah sampah sejak dari sumbernya, yakni mendorong semakin masifnya rumah tangga yang melakukan pemilahan.
Baca juga: Ada 33 Titik APK di Wilayah Cimahi, KPU Ingatkan Tak Pasang di Wilayah Pendidikan dan Tempat Ibadah
Mendorong jumlah RW yang berkolaborasi dengan Bank Sampah, serta mendorong berbagai jenis metoda pengurangan sampah organik, seperti penggunaan magot dan komposting.
"Para Bupati dan Walikota juga berkomitmen untuk menggerakkan para Camat, Lurah dan Kades-nya masing-masing untuk melakukan diseminasi dan aksi program zero food waste di tingkat keluarga mulai tanggal 7 November 2024, serta melaporkan hasilnya secara rutin. Begitu pula di perkantoran, akan dieksekusi langsung program zero food waste," katanya.
Pemprov Jabar pun, kata dia, dituntut dapat melakukan perbaikan manajemen, validasi data sampah, monitoring terintegrasi dan melakukan perbaikan manajemen di TPPAS Sarimukti.
Baca juga: Perjalanan 9 Kereta Api Terlambat Imbas Kecelakaan Kereta Api Vs Mobil di Indramayu, KAI Minta Maaf
"Sehingga dapat memperpanjang usia layanannya, hingga terealisasinya peningkatan kapasitas volume TPPAS," katanya.
Upaya besar perbaikan penanganan sampah di Bandung Raya ini, kata dia, membutuhkan usaha bersama dari tingkat warga, RT, RW, rumah makan, pertokoan, perkantoran, pasar, pusat perbelanjaan, industri, berbagai sektor dan komitmen serta konsistensi di tingkat kelurahan, desa kecamatan, kabupaten kota dan provinsi.
Herman juga menegaskan, semua Pemda di Bandung Raya siap mengurangi volume pengiriman sampah ke Sarimukti.
"Kota Bandung, dari 170 rit per hari menjadi 140 rit per hari. Kabupaten Bandung, dari 70 rit menjadi 40 rit. Kota Cimahi, dari 37 rit menjadi 17 rit. Dan Kabupaten Bandung Barat, dari 20 rit menjadi 17 rit," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.