Pemkot Cimahi Kurangi Ritase Sampah TPA Sarimukti dari 24 Jadi 17 Rit, Produksi Capai 230 Ton

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNCIREBON.COM, CIMAHI - Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi telah mengurangi ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti dari 24 menjadi 17 rit.

Kepala DLH Kota Cimahi Chanifah Listyarini  mengatakan bahwa, pengurangan ritase tersebut diberlakukan seiring adanya pembatasan pengiriman sampah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).

"Seiring pembatasan pengiriman sampah ke TPA Sarimukti oleh Pemprov Jabar terhitung mulai Senin (7/10), maka ritase pengiriman sampah dari Kota Cimahi dari semula 24 rit menjadi 17 rit perhari," kata Chanifah, Rabu (9/10/2024).

Baca juga: KPU Majalengka Siapkan Juru Bahasa Isyarat yang Bersertifikat saat Debat Pilkada, Ini Alasannya

Chanifah mengungkapkan, produksi sampah di Kota Cimahi mencapai 230 ton per hari. Dari jumlah tersebut, hanya 150 ton yang bisa diangkut ke TPA Sarimukti.

Dia mendorong masyarakat untuk ikut turut serta dalam menekan produk sampah. Apalagi, dengan adanya pembatasan pengiriman sampah ke Sarimukti.

"Dengan pengurangan ritase, perlu kerja sama dan peran serta semua pihak untuk bisa mengejar pembatasan ritase sampah ke Sarimukti. Khususnya peran serta masyarakat untuk bisa menerapkan zero food waste di rumah tangga masing-masing," ungkapnya.

Baca juga: Selain Balai Desa Kraton dan MPP Sumber, Ini 8 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Besok 10 Oktober 2024

Dia menambahkan, salah satu upaya menekan produksi sampah yaitu dengan melakukan pemilihan di rumah.

Dengan pemilihan sampah organik dan anorganik, petugas sampah akan lebih mudah melakukan pengelolaan.

"Melalui pemilahan dan pengumpulan terpilah, kami berharap sampah dapat habis dimanfaatkan di Kota Cimahi tanpa harus diangkut ke TPAS ke Sarimukti atau ke depan saat diangkut ke Legok Nangka," pungkasnya.