Transisi Energi
Akselerasi Dekarbonisasi Menuju Industri yang Hijau dan Berkelanjutan
Pemerintah Indonesia mulai menggaungkan dekarbonisasi pada sektor Industri demi terwujudnya Net Zero Emissions (NZE)
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIEBON.COM- Pemerintah Indonesia mulai menggaungkan dekarbonisasi pada sektor Industri demi terwujudnya Net Zero Emissions (NZE) pada 2050.
Awalnya, Indonesia mencangkan bisa mewujudkan net zero emission pada 2060.
Kini, pemerintah Indonesia nampak lebih ambisius dengan menargetkan pengurangan emisi dari sektor industri.
Emisi sektor industri di Indonesia terus meningkat pada periode 2011-2022.
Penggunaan energi fosil untuk menghasilkan panas pada proses industri dan pembangkitan listrik menjadi penyebab peningkatan emisi gas rumah kaca tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berupaya lebih ambisius dengan menargetkan pengurangan emisi dari sektor industri sehingga bisa mewujudkan net zero emission lebih awal dari target tahun 2060.
Hal tersebut selaras dengan pernyataan Endra Dedy Tamtama, Koordinator Pengawasan Konservasi Energi, Kementerian ESDM.
“Kita juga berkomitmen untuk mencapai Zero emision di tahun 2060 atau lebih awal,” kata Endra Dedy Tamtama di Acara Lokakarya dalam Rangka Kajian Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Industri di Indonesia, Kamis (8/8/2024).
Menurut Endra, ini merupakan komitmen yang baik karena berdasarkan evaluasi di lapangan juga terhadap industri dan sebagainya, dengan adanya komitmen Global ini ternyata secara tak langsung juga industri menjadi aware untuk menerapkan efisiensi ataupun manajemen energi.
Endra menekankan, manajemen energi bukan serta-merta mengganti teknologi namun kepada bagaimana mengelola kinerja energi tersebut.
“Mindset selama ini seringkali diasumsikan efisiensi energi itu mahal. karena apa? asumsinya dia harus mengganti peralatan padahal hanya dengan mengelola energinya saja ternyata efisiensi yang didapatkan sangat besar,” jelas Endra.
Mengapa dekabornisasi di sektor Industri penting?
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengungkapkan, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen Tahun 2022.
Di sisi lain, pertumbuhan sektor industri berdampak besar terhadap jumlah emisi yang dihasilkan.
Berdasarkan laporan Indonesia Energy Transition Outlook 2024, emisi sektor industri pada tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 30?ri tahun sebelumnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.