Transisi Energi

Sinergi Multipihak Untuk Mendorong Transisi Energi di Indonesia

Salah satu cara untuk menangani perubahan iklim yang ekstrem tersebut adalah dengan transisi energi.

Ist/Freepik
Ilustrasi perubahan iklim 

TRIBUNCIREBON.COM- Perubahan iklim saat ini menjadi isu serius karena dampaknya langsung terasa dalam kehidupan sehari-hari.

Berbicara tentang perubahan iklim, masyarakat sering mengaitkannya dengan cuaca ekstrem yang saat ini sering dirasakan.

Iklim ekstrem juga sering menjadi penyabab terjadinya sejumlah bencana alam seperti banjir, longsor dan kekeringan di sejumlah daerah.

Perubahan iklim disebabkan karena gas rumah kaca (GRK) yang besar dari aktivitas manusia, menutupi atmosfer bumi, menjebak energi matahari dalam bumi dan meningkatkan suhu bumi.

Salah satu cara untuk menangani perubahan iklim yang ekstrem tersebut adalah dengan transisi energi.

Transisi Energi merupakan strategi yang dinilai bisa mengurangi ketergantungan kepada energi yang merusak lingkungan dan beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Transisi Energi tidak serta merta dipilih sebagai strategi untuk mengatasi perubahan iklim.

Strategi ini selaras dengan Perjanjian Paris untuk mengurangi gas rumah kaca.

Data kenaikan suhuv
Data kenaikan suhu

Perjanjian Paris atau Paris Climate Agreement merupakan perjanjian internasional yang melibatkan sejumlah negara yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Indonesia pun telah meratifikasi Perjanjian Paris untuk komitmen internasional guna membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 1,5°C.

Transisi energi juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menyelamatkan bumi di masa depan serta bisa mencapai Net Zero Emission dengan menggunakan sumber energi yang bersih.

Hal senada pun diungkapkan Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Insitute For Essential Services Reform (IESR).

Fabby Tumiwa menjelaskan, transisi energi adalah perubahan struktural dari penggunaan energi fosil menjadi energi baru dan terbarukan.

“Transisi energi merupakan perubahan penggunaan energi dari sumber energi seperti batu bara, minyak dan gas, kepada sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti surya, air dan angin,” jelas Fabby Tumiwa di acara Loka karya Capacity Building yang digelar IESR, Tebet, Senin (27/5/2024).

Dampak transisi energi

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved