Pilkada Serentak 2024

KPU Kabupaten Majalengka Ungkap Penyebab Menurunnya Jumlah TPS Pilkada Dibanding Pemilu 2024

KPU Kabupaten Majalengka telah menetapkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Serentak 2024.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Majalengka, Deden Syaripudin 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka telah menetapkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada Serentak 2024.


Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Majalengka, Deden Syaripudin, mengatakan, jumlah TPS tersebut yang ditetapkan mencapai 2111 TPS.


Pihaknya mengakui, jumlah TPS Pilkada Serentak 2024 menurun dibanding saat Pemilu 2024 yang terdapat 3.935 TPS di wilayah Kabupaten Majalengka.

Baca juga: KPU Kabupaten Majalengka Tetapkan Jumlah TPS Pilkada Serentak 2024 Capai 2.111 TPS


"Kalau dibandingkan saat pemilu, jumlah TPS saat pilkada ini lebih sedikit, bahkan berkurang hampir 50 persen," kata Deden Syaripudin saat ditemui di KPU Kabupaten Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (3/7/2024).


Ia mengatakan, penurunan jumlah TPS itu disebabkan meningkatnya batas maksimal pemilih di satu TPS dalam Pilkada Serentak 2024 yang mencapai 550 orang.


Sementara pada Pemilu 2024 batas maksimal pemilih di tiap TPS hanya 300 orang, sehingga jumlah TPS dalam Pilkada Serentak 2024 berkurang hampir separuhnya.


Namun, pihaknya mengakui, berdasarkan data sementara rata-rata setiap TPS dalam gelaran Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Majalengka hanya diisi 470-an orang.


"Saat pemilu juga tiap TPS di Kabupaten Majalengka terdapat 250-an pemilih meski batas maksimalnya bisa sampai 300 orang, tapi rata-rata masih di bawah itu," kata Deden Syaripudin.

Baca juga: Sejumlah Pejabat Terseret Dugaan Netralitas ASN Jelang Pilkada Indramayu 2024, Komisi 1 Gelar Rapat


Deden menyampaikan, dalam pilkada pun dipastikan jumlah pemilihnya akan bertambah meski total TPS-nya lebih sedikit dibanding Pemilu 2024.


Namun, hingga kini pihaknya belum memetakan lokasi TPS yang termasuk kategori rawan bencana atau lainnya, karena masih berkonsentrasi untuk menyusun data pemilih.


"Yang sekarang menjadi fokus kami adalah data pemilihnya dulu, disusun dari hasil coklit (pencocokan dan penelitian) yang dilaksanakan hingga 24 Juli 2024," ujar Deden Syaripudin.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved