Longsor di Cipongkor KBB

Ini Penjelasan Pakar ITB Soal Faktor, Gejala hingga Mitigasi Longsor di Cipongkor Bandung Barat

Menurutnya, faktor longsoran ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu prakondisi dan faktor pemicu.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Bandung Barat, Selasa (26/3/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pakar longsoran ITB, Imam Achmad Sadisun menyebut faktor longsor yang terjadi di Kampung Gintung, Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, beserta gejala dan mitigasi yang mesti masyarakat ketahui.

Menurutnya, faktor longsoran ini secara umum dibagi menjadi dua, yaitu prakondisi dan faktor pemicu.

Baca juga: Badan Geologi Sebut Lokasi Longsor Cipongkor KBB Terletak di Gawir Sesar, Zona Rentan Gerakan Tanah

Faktor prakondisi, katanya, berkaitan umumnya dengan berbagai kejadian yang sifatnya berlangsung relatif lambat atau jangka panjang, misal pelapukan, erosi, perubahan topografi atau kemiringan lereng, perubahan tata guna lahan, dan kondisi geologisnya, seperti terdapatnya batuan di wilayah tersebut yang secara alamiah memungkinkan mudah menjadi bidang gelincir.

"Faktor pemicu berkaitan dengan kejadian-kejadian jangka pendek atau bahkan seketika seperti curah hujan lebat atau gempa bumi," katanya, Rabu (27/3/2024) dari keterangannya.

Saat faktor prakondisi sudah memperlihatkan adanya gejala-gejala tidak stabil, kata Imam, hujan yang tidak terlalu besar pun dapat memengaruhi kekuatan geser material pembentuk lereng sehingga longsor terjadi.

"Jika hujan ringan hingga sedang umumnya tidak menyebabkan longsor. Namun, kalau hujan di atas lebat atau hujan yang memang ekstrem, 150 mm/hari menurut ukuran BMKG, dapat menjadi faktor pemicu longsoran. Intinya, hujan bisa menurunkan kekuatan geser material pembentuk lerengnya," ujarnya.

Selain itu, Imam menegaskan, banyak gempa bumi yang memicu kejadian longsoran-longsoran besar. Namun, dalam kejadian longsoran kali ini, faktor utama yang memicu adalah curah hujan yang lebat akhir-akhir ini.

Dia melanjutkan, hampir semua bencana memiliki tanda-tanda yang mengawali kejadiannya, termasuk longsoran. Gejala tersebut dapat dilihat pada tiga bagian utama dari suatu lereng, yakni bagian kepala (head), tubuh (body), dan kaki (foot).

Menurutnya, gejala di bagian kepala lereng umumnya ditandai dengan retakan-retakan memanjang pada tanah, yang umumnya melengkung untuk jenis longsoran nendetan (slump); pada bagian badan lereng ditandai dengan pepohonan atau tiang-tiang listrik yang mulai miring karena adanya pengaruh pergerakan awal longsoran; dan di bagian kaki lereng umumnya muncul sembulan tanah (bulging) dan munculnya mata air karena bagian ini merupakan bagian yang menahan gaya yang dihasilkan dari pergerakan dari bagian kepala dan badan lereng.

"Mekanisme longsor di Kampung Gintung, Kecamatan Cipongkor, berbeda dengan yang terjadi di Kampung Cigombong, Kecamatan Rongga, beberapa waktu lalu," ujarnya.

Gejala di bagian kepala sistem lereng di Kampung Cigombong sudah terlihat dari adanya perkembangan retakan yang relatif melengkung di lapangan depan SD di daerah tersebut.

Retakan tersebut menjadi cikal bakal mahkota (bagian paling atas) longsoran. Sementara di Kampung Gintung, gejala longsoran tidak mudah terlihat karena terjadi di bagian atas lereng perbukitan yang bukan merupakan area aktivitas warga.

Longsoran yang terjadi di Kampung Gintung merupakan longsoran aliran bahan rombakan (debris flow), yang material longsorannya berupa tanah, fragmen batuan, dan bahkan pepohonan yang terbawa oleh air dan menimpa rumah-rumah warga.

Imam pun menambahkan, mitigasi kebencanaan perlu peran serta berbagai pihak, mulai pemerintah pusat dan daerah, industri, perguruan tinggi, lembaga kemasyarakatan, media massa, hingga pelibatan masyarakat itu sendiri. Peningkatan kapasitas (capacity building) masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor sangat perlu digalakkan.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved