Viral Jasad di Sungai Wangan Ayam

Identitas Mayat Terbungkus Kain di Sungai Wangan Ayam Cirebon Terkuak

Sebelum tiba di TKP, Rio mendengar bahwa mayat tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kepala Desa Bunder, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Rio Budiarto saat menunjukkan lokasi penemuan mayat yang diduga OP, warganya yang dinyatakan hilang tiga hari sebelum geger penemuan mayat. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Misteri identitas mayat yang ditemukan terbungkus kain di Sungai Wangan Ayam, Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, semakin terungkap.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, mayat tersebut ternyata beralamat di Desa Bunder, tetangga sekitarnya.

Baca juga: Viral Cirebon, Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Sungai Wangan Ayam Cirebon, Warga Heboh

Selanjutnya, mayat tersebut berhasil diidentifikasi sebagai perempuan.

Kepala Desa Bunder, Rio Budiarto, mengkonfirmasi bahwa sembilan hari yang lalu, tepatnya pada hari Rabu (10/1/2024), terjadi penemuan mayat di Sungai Wangan Ayam, dekat dengan wilayah Desa Jatipura.

"Minggu lalu, saya mendapat informasi tentang penemuan mayat di Sungai Jatipura, wilayah Desa Jatipura. Saya segera menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah mendapatkan informasi tersebut,'" ujar Rio saat diwawancarai media di balai desa, Jumat (19/1/2024).

Sebelum tiba di TKP, Rio mendengar bahwa mayat tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun.

Tanpa menunggu, Rio segera menuju rumah sakit tersebut.

"Saat di rumah sakit, saya melihat korban terbungkus dan terikat kain dua lapis," ucapnya.

Dalam upaya mencari identitas korban, Rio bersama perangkat desa dan pemerintah Desa Jatipura mendekati jenazah.

Meskipun berusaha, mereka tidak dapat mengenali wajah korban.

"Tim Inafis kemudian membawa jenazah ke RS Bhayangkara, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, untuk kemungkinan autopsi. Jenis kelamin korban adalah perempuan," jelas dia.

Kondisi bengkak dan sulit dikenali membuat pihak desa belum dapat memastikan apakah korban berasal dari wilayah mereka.

"Tiga hari setelah kejadian, ada warga melaporkan kehilangan anggota keluarga. Dia adalah Pak S, yang kehilangan anak dan menantunya sejak Minggu (7/1/2024)," katanya.

Setelah kesepakatan keluarga, S melaporkan kehilangan dua warga tersebut kepada polisi.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved