Kunjungi RSUD Majalengka, Penjabat Bupati Tidak Ingin Rumah Sakit Terkesan Angker

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengunjungi RSUD Majalengka, Jalan Kesehatan, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (11/1/2024).

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan keinginannya untuk menghilangkan kesan angker yang dirasakan masyarakat ketika hendak berobat ke rumah sakit.

Baca juga: Berantas Calo Perekrutan Tenaga Kerja, Ini Upaya yang Dilakukan Pemkab Majalengka

Karenanya, pihaknya mendorong seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terutama RSUD Majalengka selalu memberikan pelayanan maksimal kepada setiap pasien yang berobat.

Sebab, menurut dia, RSUD Majalengka secara geografis dikelilingi areal perbukitan, sehingga memiliki pemandangan asri meski berada di kawasan perkotaan.

"Ini harus menjadi nilai plus bagi RSUD Majalengka, sehingga pasien yang datang seperti melakukan wisata kesehatan," kata Dedi Supandi saat ditemui di RSUD Majalengka, Kamis (11/1/2024).

Ia pun merencanakan untuk menambah taman di areal RSUD Majalengka, sehingga pemandangannya semakin asri, dan pasien pun benar-benar merasa seperti berwisata kesehatan.

Baca juga: Tips dari BPBD Majalengka Agar Terhindar dari Sambaran Petir Saat Berteduh

Pihaknya optimistis, upaya semacam itu bakal menghilangkan kesan angker yang identik dengan rumah sakit, sehingga diyakini bakal menambah semangat pasien untuk sembuh.

"RSUD Majalengka ini punya potensi, view-nya bagus, sehingga harus dioptimalkan, supaya orang yang datang ke rumah sakit itu seperti wisata kesehatan," ujar Dedi Supandi.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga tampak menemui para dokter dan perawat RSUD Majalengka untuk menyemangatinya, sehingga selalu memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.

Ia pun turut meninjau sejumlah fasilitas ruang perawatan hingga memberikan hadiah kepada tenaga kesehatan (nakes) yang sudah lama mengabdi menjadi tim pembimbing haji daerah.

"Kami berharap, upaya ini bisa membuat tidak ada lagi kesan angker yang dirasakan pasien ketika hendak mengakses fasilitas kesehatan," kata Dedi Supandi.

Baca juga: RTKA di Kabupaten Majalengka Capai Rp 4,4 Miliar Pertahun, Uang Itu dari Retruibusi 246 Orang