Pemilu 2024

Nyali Tinggi Tukang Seblak di Cimahi, Cari Peruntungan di Pileg 2024 Demi Duduk di Kursi DPRD

Seorang tukang seblak di Cimahi mengadu peruntungan untuk menjadi anggota dewan.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Sri Wulan Yuliana (43), seorang pedagang seblak asal Cimahi yang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kota Cimahi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, CIMAHI - Sri Wulan Yuliana (43), seorang pedagang seblak memiliki nyali tinggi untuk bertarung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 demi mencari keberuntungan agar bisa menjadi anggota DPRD Kota Cimahi.

Wanita asal Kompleks Padasuka, RT 02/14, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi itu sudah didaftarkan ke KPU Kota Cimahi sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dari Partai Hanura.

Dia maju sebagai Bacaleg untuk mewakili Dapil 6 yang meliputi Kelurahan Cimahi, Padasuka, dan Setiamanah, sehingga saat ini dia tengah sibuk mempersiapkan diri agar bisa merebut hati masyarakat di dapilnya itu.

Meski sibuk sebagai Bacaleg di Pileg 2024 hingga saat ini Sri tetap berjualan seblak di rumahnya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil mempromosikan diri kepada konsumen bahwa dirinya maju sebagai calon anggota DPRD Kota Cimahi.

"Awalnya saya tidak terpikirkan untuk nyaleg, tapi ada dukungan dari suami dan ibu untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat bawah agar bisa didengar, apalagi saya juga bukan orang berada," ujar Sri saat ditemui di rumahnya, Selasa (13/6/2023).

Berangkat dari itu, dia bertekad untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD meskipun hanya memiliki modal yang pas-pasan dan bermodal kegiatan sosial seperti terjun langsung untuk membantu masyarakat.

"Dengan adanya dorongan dari ibu dan suami, Bismillah semoga ada takdir baik untuk saya di 2024 kalau sudah rezeki tidak akan ke mana meskipun saya tukang seblak," katanya.

Untuk meraih simpati masyarakat, dia sudah mempersiapkan strategi tanpa mengumbar janji, tapi Sri turun langsung untuk mendengar aspirasi masyarakat seperti perbaikan di sektor pendidikan dan kesehatan.

"Untuk pendidikan dan kesehatan itu sudah menjadi prioritas dan saya juga turun di bidang sosial karena ingin membantu orang yang membutuhkan," ucap Sri.

Bagi dia, untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dari kursi DPRD itu sudah menjadi kewajiban meskipun hanya sebagai tukang seblak yang dijalaninya sejak lima tahun lalu dengan penghasilan tak menentu.

"Kalau pendapatan enggak menentu kalau lagi ramai ya ramai, kalau sepi ya sepi. Namanya juga jualan, tapi kadang dapat Rp 150 ribu per hari, tapi kadang juga di bawah," ujar Sri.

Dengan penghasilan sebesar itu, Sri bisa menyiapkan dana kampanye dengan cara menyisikan uang tabungan dan mengumpulkan uang hasil jualan seblak yang selama ini dijalaninya.

Meski dengan modal seadanya, Sri tetap optimistis bisa bersaing dengan calon lainnya karena memiliki modal sosial, sehingga ia berharap bisa mendapat dukungan dan doa masyarakat, khsusunya dari para pedagang kecil seperti dirinya.

"Insya Allah kalau sudah takdir, saya akan jadi (anggota DPRD) jangankan jualan seblak, ibu rumah tangga biasa pun bisa kalau takdirnya jadi ya jadi," kata Sri.

Baca juga: Pelaut Asal Kuningan Terjun ke Politik, Mang Eman Urai Sejarah Masuk Parpol dan Jadi Bacaleg 2024 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved