Ramadan 2023

Sejarah Penamaan Obrog-obrog di Majalengka, Tradisi Membangunkan Warga Untuk Sahur Saat Ramadan

Bulan suci Ramadan kerap diisi dengan tradisi sekelompok orang yang membangunkan warga untuk sahur keliling komplek.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Ilustrasi kegiatan obrog-obrog yang dilakukan sekelompok remaja di Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka 


Sebelum era tahun 90-an, cara warga Majalengka membangunkan sahur hanya menggunakan alat tradisional, yakni kentongan.


Tradisi obrog-obrog ini dulunya hanya menggunakan alat-alat musik tradisional.


Namun seiring berkembangnya zaman, alat musik obrog-obrog kini telah bertransformasi menggunakan alat musik modern.


"Nah di Majalengka sendiri sebelum disebut obrog-obrog mah alat musiknya paling sederhana pake kentongan bambu, itu sudah sejak zaman dulu."


"Kalau kata orang tua mah pakai kentongan bambu, itu sudah ada sejak zaman Belanda. Kemudian berkembang menjadi obrog-obrog mulai pakai alat musik, gembyung atau tembikar, gitar dan organ."


"Tapi semakin ke sini alat musik sederhana yang awalnya disebut obrog-obrog itu sudah tidak dipakai lagi."


"Terus uniknya zaman dulu mah tidak ada pakai artis (penyanyi) cewek, semua laki-laki. Mungkin karena perkembangan zaman, obrog-obrog mulai pakai gitar elektrik, organ tunggal, kendang dan juga gong, terus akhirnya pakai artis cewek juga," jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved