Oknum Guru Cabul di Kuningan Ditangkap

Fakta-fakta Oknum Guru Cabul di Kuningan Ditangkap, Ruang Kepsek Jadi Saksi, Modus Bantu Masuk SMP

Ini empat fakta perbuatan asusila seorang guru SD di Kuningan terhadap lima muridnya.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Kapolres AKBP Dhany Aryanda berikan keterangan oknum guru cabul di Kuningan 

"Meski sudah ditangani kepolisian, saya harus konfirmasi dulu," kata Uca saat di konfirmasi melalui sambungan selelurnya, Kamis (16/2/2023).

Menyinggung dampak peristiwa ini, kata Uca, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berjalan.

"Meski oknum guru sudah ditangan kepolisian, untuk waktu pelaksanaan KBM itu tetap berjalan sebagaimana mestinya. Kemudian, hal itu tidak berpengaruh pada jam pendidikan juga," katanya.

Peristiwa ini juga mendapat tanggapan dari Sri Laelasari, anggota DPRD Kuningan.

"Melihat kejadian demikian, tentu sangat prihatin juga. Apalagi tindak asusila itu dilakukan oleh tenaga pendidik terhadap anak didik yang masih duduk di sekolah dasar," kata Sri.

Bentuk keprihatinan, kat Sri yang jug aktivitas sosial lingkungan perempuan Kuningan, berharap pemerintah harus gerak cepat dan peka terhadap kasus tersebut. Terutama kepada korban dugaan pencabulan dengan jumlah lebih dari satu siswi.

Harus ada pendampingan terhadap korban. Apalagi korban anak di bawah umur, yang memiliki hak pemenuhan pendidikan sebagaimana mestinya.

Menyinggung jumlah kasus terkait, Sri mengungkap bahwa di Kuningan, tidak sedikit kasus serupa muncul dengan rentang waktu berbeda.

Berita sebelumnya, tindak kejahatan asusila yang dilakukan oknum guru ASN terhadap peserta didik di Kuningan, diketahui korbannya lebih dari satu siswi.

"Mengenai identitas oknum guru ini salah MH. Kemudian pelaku diketahui berbuat tidak baik, dengan modus mengajak siswa yang baru datang di sekolah, kemudian diminta ke ruangan kepala sekolah," kata Kapolres AKBP Dhany Aryanda kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Seusai memasuki ruang kepala sekolah, pelaku merayu korban dan mengatakan bisa membantu bersekolah di tingkat SMP yang diinginkan, tapi dengan syarat meminta hadiah kepada korban.

"Si pelaku berbuat asusila kepada sejumlah korban. Ia merayu dan siap membantu korban untuk meneruskan pendidikan lebih atas. Kemudian, ketika merayu dan siap bantu korban, pelaku ini ngomong minta hadiah begitu (dari korban)," katanya.

Di tempat tersebut, pelaku melakukan perbuatan cabul terhadap korban. Jumlah korban totalnya ada 5 orang korban.

Dua orang masih bersekolah di SD tersebut dan 3 korban lain merupakan alumni dari SD yang sama.

“Jumlah korban ada 5 orang, 2 siswi masih satu angkatan dan 3 lagi sudah lulus dari SD yang sama. Kami sudah meminta keterangan dari 2 korban, sedangkan 3 korban yang lain masih dilakukan pendalaman,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved