Kriminalitas
2 Pemuda di Cirebon Aniaya Siswa SMP Hingga Meninggal: Tak Tahu Masalah, Cuma Ikut-ikutan
Dua pemuda berinisial GN (17) dan RS (17) tampak hanya tertunduk selama konferensi pers di Mapolresta Cirebon
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Dua pemuda berinisial GN (17) dan RS (17) tampak hanya tertunduk selama konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Jalan R Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (7/1/2023).
Bahkan, suaranya juga terdengar bergetar dan putus-putus saat ditanya Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, mengenai kasus penganiayaan yang melibatkan keduanya.
Bahkan, korbannya yang merupakan siswa SMP pun dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian, yakni di wilayah Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/12/2022) kira-kira pukul 15.00 WIB.
Diketahui bahwa penganiayaan itu diawali tawuran antarkelompok pemuda yang melibatkan tersangka dan korban serta dipicu aksi saling menantang di media sosial.
Baca juga: Aniaya Siswa SMP Hingga Meninggal Dunia, Dua Pemuda Diringkus Polresta Cirebon
"Saya tidak tahu permasalahannya, hanya ikut-ikutan saja, Pak," kata GN di hadapan petugas dalam konferensi pers tersebut.

Selain itu, ia mengaku tak mengetahui asal-muasal senjatan tajam hingga stik golf saat diajak salah satu temannya nongkrong di wilayah Kota Cirebon beberapa jam sebelum kejadian.
Sebab, menurut dia, sejumlah senjata tajam dari mulai celurit hingga pedang telah tersedia saat tiba di lokasi nongkrong tersebut.
"Saat diajak tawuran juga ikut saja, sampai membacok korban menggunakan celurit yang tadinya ada di lokasi nongkrong," ujar GN.
Namun, GN mengakui sempat berbohong ke orang tuanya saat pamit untuk pergi bersama teman-temannya dan menonaktifkan ponselnya agar tidak dihubungi untuk segera pulang.
Sementara RS menyampaikan tinggal bersama kerabatnya, karena orang tuanya bekerja di luar negeri, sehingga cenderung lebih bebas untuk bepergian kapan saja.
"Saya juga enggak tahu masalahnya, cuma ikut-ikutan, dan ketika diajak tawuran langsung ikut saja dengan teman-teman," kata SR.
Baca juga: Alasan Pelaku Habisi Anak & Aniaya Istri di Depok Terungkap, Amarah Memuncak Saat Istri Minta Cerai
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, mengatakan, dari kasus itu membuktikan pentingnya pengawasan keluarga agar anak tidak terlibat aksi kejahatan.
Pasalnya, tawuran antarkelompok pemuda yang berujung penganiayaan hingga korban meninggal dunia pada dasarnya dapat dicegah melalui edukasi dari keluarga.
"Langkah penegakan hukum pasti dilakukan apabila terjadi tindak pidana, namun tidak bisa selalu seperti itu, sehingga perlu pengawasan semua pihak untuk mencegahnya," ujar Arif Budiman.
Mau Cuan Jelang Idul Adha, Kakak Beradik Nekat Curi Domba di Purwakarta, Endingnya Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Pencurian di Subang, Uang Rp 180 Juta Dalam Mobil Raib Digondol, 2 Orang Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Bawa Pistol, Pria Asal Lampung Curi Motor Karyawan Minimarket di Subang, Berhasil Ditangkap Warga |
![]() |
---|
Begal Bersenjata Tajam Rampas Motor Kakak Beradik di Setiabudi Bandung, Pelaku Diringkus |
![]() |
---|
Sindikat Pengedar Uang Palsu di Gantar Indramayu Terbongkar, 2 Pelaku Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.