Keraton di Cirebon

Tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman Cirebon Digelar Tak Lagi Terbatas, Ratusan Warga Antusias

Ratusan warga tampak menghadiri tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (21/9/2022).

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sultan Anom XII, Gusti Sultan Raja M Emiruddin (kiri), saat menebarkan uang koin dan permen dalam prosesi tawurji yang merupakan rangkaian tradisi rebo wekasan di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (21/9/2022).  

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Ratusan warga tampak menghadiri tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (21/9/2022).

Mereka pun tampak antusias berebut uang koin yang dilempar oleh keluarga sultan persis di halaman Keraton Keraton Kanoman yang merupakan salah satu keraton di Cirebon, dalam prosesi Tawurji.

Baca juga: Tradisi Apeman di Keraton Kasepuhan Cirebon, Menolak Bala di Bulan Safar, Bagikan Kue untuk Warga

Satu nampan penuh yang berisi uang koin pun dilemparkan hingga habis oleh keluarga besar Keraton Kanoman ke arah warga yang berkumpul di Kedaton Keraton Kanoman.

Pemandangan tersebut baru terlihat lagi sejak dua tahun terakhir, karena selama pandemi Covid-19 tradisi Rebo Wekasan hanya dihadiri abdi dalem Keraton Kanoman.

Selain itu, beraneka permen juga turut dilempar bersama uang koin pecahan Rp 1000, Rp 500 dan lainnya dalam prosesi Tawurji itu.

Uang dan permen yang digunakan dalam Tawurji itu pun telah didoakan oleh Sultan Anom XII, Gusti Sultan Raja M Emiruddin, sebelum diberikan kepada masyarakat.

Baca juga: Peringati Rabu Wekasan, Polresta Cirebon Salurkan 1000 Paket Bansos

Doa bersama tersebut juga juga tampak diikuti Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja M Qodiran, beserta keluarga besar Keraton Kanoman.

Acara dilanjutkan menikmati kuliner tradisional apem yang secara khusus disajikan saat tradisi Rebo Wekasan di Keraton Kanoman.

Prosesi ngapem yang dilaksanakan usai Tawurji di Bangsal Paseban Keraton Kanoman itu terlihat dihadiri keluarga besar keraton.

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, mengatakan, Tawurji merupakan rangkaian tradisi Rebo Wekasan.

Menurut dia, tradisi tersebut digelar setiap tahun di Keraton Kanoman pada Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah.

"Tradisi ini bermakna sedekah keluarga Keraton Kanoman untuk menolak segala musibah," kata Ratu Raja Arimbi Nurtina saat ditemui usai kegiatan.

Ia mengatakan, hari ini Allah Swt menurunkan 320 ribu musibah ke dunia sehingga tradisi itu digelar untuk menolaknya.

Terutama musibah pandemi Covid-19 yang melanda dalam dua tahun terakhir hampir seluruh negeri di berbagai belahan dunia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved