Kisah Nyata Dede Yusuf di Sumedang, Sekujur Tubuh Penuh Tato, Hijrah karena Sholati Jenazah Sendiri
Meski tato masih jelas tampak di wajah Dede Yusuf (29), namun kini, rona wajahnya yang bersinar mengalahkan pamor gambar-gambar itu.
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Meski tato masih jelas tampak di wajah Dede Yusuf (29), namun kini, rona wajahnya yang bersinar mengalahkan pamor gambar-gambar itu.
Dede Yusuf asal Sumedang ini adalah mantan anggota komunitas punk. Sekujur badannya penuh tato, termasuk wajahnya.
Tato-tato itu menandakan pengembaraan jalanannya yang dia lakukan sejak selesai SMP pada tahun 2009.
"Selesai SMP orang lain ke SMA, kalau saya ke jalan. Waktu itu mikirnya saya di jalan mendapatkan kebebasan, tak kenal baik-benar, halal-haram, yang penting bebas," kata Dede Yusuf ketika ditemui TribunJabar.id di Pusat Kajian Trotoar (Katro), Desa Tanjungsari, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang, Minggu (10/4/2022) petang.
Baca juga: Cerita Orang Indramayu Pulang Kampung dari Jakarta Sukses Jadi Bos Restoran Unik, Dermayu Terrace
Dede memang suka menggambar di atas kertas.
Hobinya ini muncul bahkan sejak ia duduk di sekolah dasar (SD).
Ketika dia turun ke jalanan, dia menemukan gambar-gambar lain yang dia sukai dan dinilainya lebih bagus.
Semula, Dede tidak berani memindahkan gambar-gambar yang dia sukai itu ke atas kulitnya sebagai tato.
Namun, semakin lama dia bergaul dengan teman-teman punk, dia semakin panas untuk bertato.
"Pada 2014, saya mulai ditato. Mulanya di tangan, terus bertambah. Kala ada gambar yang bagus, ya ditambahin tatonya, sampai ke wajah," kata pemuda asal Dusun Cijanggel RT 01/01 Desa Cinanjung, Tanjungsari, Sumedang, itu.
Lama sekali dia liar di jalanan.
Segala jenis obat-obatan terlarang pernah dicobanya. Sudah barang tentu juga air minum memabukkan.
Semuanya dia lakukan dengan hati tanpa beban.
Meski dia tahu, orang tuanya mungkin sudah capai menasihatinya.