Virus Corona Omicron Mulai Mengancam, Protokol Kesehatan, 3T dan Vaksinasi Harus Digencarkan
Virus Corona Varian Omicron mulai mengancam, protokol kesehatan, 3T, dan vaksinasi harus digencarkan
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
"Ada beberapa hal yang pertama kita waspadai. Omicron Ini karena belum terdeteksi masuk ke Indonesia. Nah jadi yang memerintah pusat lakukan atau kita semua pintu masuk negara dijaga yaitu tempat-tempat di mana dari luar negeri masuk ke Kota Bandung," jelasnya.
Kota Bandung pintu masuk negara, lanjunya, yaitu di Bandara Husein otoritasnya adalah Kantor Kesehatan Pelabuhan punya Kementerian Kesehatan.
"Jadi untuk warga Bandung yang baru berpergian dari mana, kalau udah di luar negeri sekarang harus karantina dulu, di PCR dulu, karantina dulu 14 hari, kemudian karantina dicek ulang. Mohon semuanya untuk bisa mematuhi itu gitu ya jangan kabur ya pernah ada yang kabur," katan Rosye.
Tujuan utamanya, meurut Rosye untuk memastikan bahwa tidak ada virus yang masuk ke Indonesia karena kalau sudah jauh masuk di masyarakat akan jauh lebih sulit mendeteksinya
Rosye karena beberapa negara untuk Omicron ini terlihat bahwa ada juga laporan yang mereka tuh belum pernah ke mana-mana itu dilaporkan di Jerman dan di beberapa negara Eropa yang ternyata jenisnya adalah omicron.
"Dia tidak pernah bepergian ke mana-mana rupanya sudah terjadi penularan di komunitas di masyarakat yang mungkin diambil bawanya adalah dari yang berpergian yang mungkin tak mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Kemudian pihaknya di dinas kesehatan itu rutin melakukan sekuensi atau mengecek varian apa terutama untuk yang positif dari pelaku perjalanan kalau yang telah perjalanan aja.
"Tapi jangan sampai menyebar seperti yang sudah terjadi di beberapa negara eropa yang tidak pernah ke mana-mana jadi positif Omicron," katanya.
Untuk kasus-kasus covid sendiri dan menghadapi Natal sekarang, dirinya memohon agara masyarakat bekerja sama.
Menurutnya, untuk kita bisa keluar dari pandemi ini, ada tiga hal yang harus dilakukan. Per pertama adalah kita tetap patuh pada protokol kesehatan 5M.
"Kita menggunakan masker mencuci tangan, kemudian menjaga jarak, membatasi pergerakan dan menghindari kerumunan itu masih menjadi senjata kita apapun jenis varian virusnya. Jadi kita harus bersama-sama mematuhi 5M," kata Rosye.
Kedua adalah 3T adalah tracing testing dan treatment.
"Jadi kalau ada yang terpapar positif misalnya keluarga atau siapapun mohon semua yang kontak erat itu diperiksa," jelasnya
Terakhir adalah vaksinasi. Menurutnya walaupun vaksinasi Kota bandung sudah 99% lebih, tapi tetap terutama untuk kelompok kelompok rentan yang belum vaksinasi silakan menghubungi puskesmas.
"Untuk kita bisa bersama-sama keluar dari pandemi ini," kata Rosye. (Mutiara)