Virus Corona Omicron Mulai Mengancam, Protokol Kesehatan, 3T dan Vaksinasi Harus Digencarkan

Virus Corona Varian Omicron mulai mengancam, protokol kesehatan, 3T, dan vaksinasi harus digencarkan

Freepik
Ilustrasi virus 

Menurut Rosye belum ada Laporan atau mungkin belum terlaporkan juga bahwa kasus yang dengan Omicron ini dengan gejala berat dan rata-rata dengan kasus ringan.

Salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 khususnya varian Omicron adalah dengan vaksinasi.

Rosye menjelaskan bahwa vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung saat ini sudah di atas 99%.

"Kita masih berjuang ini supaya bisa 100% begitu juga. WHO menyampaikan terkait antara vaksinasi denga Omicron, jadi salah satu yang harus kita lakukan adalah dipastikan setelah mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penularan tadi terutama pada kelompok kelompok rentan.

Rosye menjelaskan, orang yang masuk kelompok rentan adalah lansia ataupun orang-orang dengan sakit komorbid lainnya juga adalah kelompok rentan yang harus dilakukan vaksinasi.

"Walaupun kota Bandung sudah 99%, kita masih menyisakan 1% dan kalau kita lihat dari kelompok data kelompok sasaran ansia belum mencapai 80% yang 1% nya itu adalah termasuk lansia di dalamnya. Juga mungkin yang tersisa ini adalah orang-orang dengan ada penyakit komorbid yang masih ragu-ragu vaksinasi," kata Rosye.

Menurut Rosye, untuk menghadapi Omicron ini masyarakat harus punya daya tahan tubuh yang kuat selain pengetatan yang dilakukan supaya omicron kalau gitu tak masuk ke tubuh.

Rosye pun menjelaskan panduan bagi warga yang belum divaksin karena memili penyakit komorbid.

"Untuk darah tinggi itu kan sampai 180 ya jadi saat di pemeriksaan sebelum vaksinasi kita akan melakukan dulu skrinning, kalau misalnya tensinya di atas 180 itu memang tidak diperkenankan untuk dilakukan vaksinasi."

"Sehingga satu satunya cara adalah dikendalikan dulu, Obatin dulu hipertensinya, saat sudah terkendali tak ada tensinya sudah dibawa 180 silakan datang ke tempat vaksinasi untuk bisa dilakukan vaksinasi," jelasnya.

Untuk penderita diabetes, lanjut Rosye jika kadar gulanya memang sangat tinggi dan tidak terkendali.

Tapi saat terkendali kadar gulanya, itu diperkenankan untuk dilakukan vaksinasi.

"Jadi dampak dari proses penyuntikannya kan ya namanya orang dengan hipertensi disuntik ya. itu Yang dihawatirkan kenapa tidak diperbolehkan saat vaksinasi. Jadi kalau sudah tensinya turun gulanya juga terkendali itu bisa dilakukan vaksinasi," kata Rosye.

Rosye mengatakan, kelompok-kelompok dengan komorbid inilah yang harus mendapatkan perlindungan dari vaksinnya karena mereka akan lebih rentan ya dibanding dengan orang-orang lain pada umumnya.

"Ini kita sudah bicara pengalaman kita selama hampir 2 tahun dengan covid ini. Ternyata ketika menyerang orang-orang dengan komorbid memang berat untuk mereka," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved