Hanya Dua Saksi Kunci yang Hadiri Pengajian 100 Hari Meninggalnya Amalia dan Tuti, Satu Lagi Kemana?

Tadi malam, Jumat (26/11/2021), keluarga korban kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang menggelar pengajian.

Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/Dwiky
Ilustrasi: Keluarga kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang saat menggelar pengajian hari ke-100 di rumah duka yang berada di Kampung Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (26/11/2021) malam. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Tadi malam, Jumat (26/11/2021), keluarga korban kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang menggelar pengajian.

Pengajian dilakukan untuk mendoakan kedua almarhumah, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) korban pembunuhan, di rumah duka di Kampung Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Sementara proses penyelidikan kasusnya sekarang ini Sabtu (27/11/2021), sudah memasuki hari ke-101.

Dalam pengajian yang bertepatan dengan hari ke-100 kasus Subang itu, turut hadir dua saksi kunci yang secara intens diperiksa oleh pihak kepolisian.

Mereka adalah Yoris (34), anak tertua Tuti Suhartini, dan Muhamad Ramdanu atau Danu (21), keponakan Tuti Suhartini.

Baca juga: Polda Jabar Akhirnya Temukan 2 Fakta Baru Kasus Subang, Petunjuk Bisa Mengarah Tersangka Terungkap

Baca juga: Teka-teki Nasi Goreng & Puntung Rokok di TKP Kasus Subang, Jadi Jalan Polisi Ungkap Pelaku Rajapati

Yoris mengaku terus mendoakan kedua orang tersayangnya yang menjadi korban dalam kasus perampasan nyawa itu.

Terutama, ia juga terus berharap agar kasus Subang dan pelaku terungkap oleh pihak kepolisian dalam waktu dekat.

"Semoga kasusnya cepat terungkap, ya. Saya terutama dari pihak keluarga juga terus berdoa agar pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku agar tidak berlarut-larut," ucap Yoris kepada TribunJabar.id, Jumat (26/11/2021).

Yoris juga mengaku masih terus mengingat sosok kedua almarhumah yang ditemukan meninggal secara tak wajar itu.

"Jelas, hidup saya terasa hampa tanpa mamah sama adik saya. Semoga keduanya ditempatkan di sisi Allah Swt," katanya.

Diketahui, warga Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak digegerkan oleh penemuan jasad kedua perempuan yang ditumpuk di dalam bagasi mobil mewah jenis Alpard pada 18 Agustus 2021.

Kedua korban tersebut ternyata ibu dan anak, Tuti dan Amalia. Mereka merupakan korban perampasan nyawa.

Kasus ini sudah ditangani Polda Jabar yang pada sebelumnya masih ditangani Polres Subang.

Kasus tersebut pun saat ini masih menjadi misteri, pasalnya pelaku sampai dengan saat ini masih belum terungkap.

Yosef gelar pengajian 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved