Manfaat Semangka
9 Manfaat Semangka Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menyembuhkan Penyakit Hati dan Jantung
Semangka diyakini pertama kali didomestikasi lebih dari 4.000 tahun yang lalu di Afrika Timur Laut
Penulis: MG Cirebon | Editor: Machmud Mubarok
3. Mungkin memiliki efek antikanker
Beberapa senyawa tanaman yang ditemukan dalam semangka, termasuk likopen dan cucurbitacin E, memiliki kemungkinan efek antikanker.
Sementara hasil studi beragam, asupan likopen dapat dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari beberapa jenis kanker, seperti kanker prostat dan kolorektal.
Lycopene diyakini bekerja dengan menurunkan kadar insulin-like growth factor (IGF), hormon yang mendorong pembelahan sel. Khususnya, kanker terbentuk ketika pembelahan sel menjadi tidak terkendali.
Selain itu, cucurbitacin E dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan mempromosikan autophagy sel kanker. Autophagy adalah proses di mana tubuh Anda menghilangkan sel-sel yang rusak.
Bagaimanapun, penelitian manusia lebih lanjut diperlukan.
4. Dapat meningkatkan kesehatan jantung
Beberapa nutrisi dalam semangka dapat mendukung kesehatan jantung.
Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Perlu dicatat bahwa faktor gaya hidup seperti diet dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke dengan mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol.
Studi menunjukkan bahwa likopen dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah. Ini juga dapat membantu mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi.
Semangka juga mengandung citrulline, asam amino yang dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam tubuh Anda. Oksida nitrat membantu pembuluh darah Anda mengembang, yang menurunkan tekanan darah.
Vitamin dan mineral sehat jantung lainnya dalam semangka termasuk magnesium, potasium, dan vitamin A, B6, dan C.
5. Dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif
Peradangan adalah pendorong utama banyak penyakit kronis.
Kombinasi antioksidan, likopen, dan vitamin C dalam semangka dapat membantu menurunkan peradangan dan kerusakan oksidatif.
Dalam satu penelitian, tikus yang diberi bubuk semangka untuk melengkapi diet yang tidak sehat mengembangkan lebih sedikit stres oksidatif dan tingkat protein C-reaktif penanda inflamasi yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Selain itu, sebuah studi 8 minggu memberi 31 orang dengan obesitas dan penanda inflamasi tinggi 500 mg vitamin C dua kali sehari. Mereka menunjukkan penurunan penanda inflamasi yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Sebagai antioksidan, likopen juga dapat menunda timbulnya dan perkembangan penyakit Alzheimer. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian.