Perampasan Nyawa Ibu dan Anak di Subang
SOAL Banpol di Kasus Subang, Kuasa Hukum Danu Tanggapi Pernyataan Polda Jabar yang Sebut Tak Terkait
Kuasa hukum Muhamad Ramdanu alias Danu (21) menanggapi pernyataan Kabid Humas Polda Jabar terkait oknum bantuan polisi ( Banpol).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Kuasa hukum Muhamad Ramdanu alias Danu (21) menanggapi pernyataan Kabid Humas Polda Jabar terkait oknum bantuan polisi ( Banpol).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, tidak ada keterlibatan Banpol dalam kasus Subang tersebut.
Pihaknya menegaskan, lokasi kejadian kasus perampasan nyawa ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tersebut merupakan ranah penyidik.
Kebijakan membuka atau menutup area pun, kata dia, merupakan kewenangan dari penyidik.
"Nggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi, tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada," ujar Erdi, saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).
Padahal sebelumnya pun santer bahwa oknum Banpol belakangan diduga terlibat dalam perampasan nyawa ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Dugaan itu muncul setelah sepupu korban, Muhammad Ramdanu alias Danu, mengaku sempat diminta Banpol masuk ke rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) untuk membersihkan bak mandi.
Saat membersihkan bak kamar mandi, Danu mengaku menemukan gunting dan cutter.
Menanggapi pernyataan pihak Polda Jabar tersebut, kuasa hukum Dani, Achmad Taufan menegaskan bahwa munculnya Banpol itu sebagai temuan fakta dari keterangan saksi dan ada fotonya.
"Ini merupakan temuan yah, kita hanya menyampaikan temuan ini kepada polisi waktunya kapan, di jam sekian itu ada temuan Banpol masuk ke TKP," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu di Polres Subang, Rabu (10/11/2021).
Menurutnya, seharusnya pihak kepolisian harus memeriksa dari oknum banpol yang menyuruh kliennya untuk menerobos dari garis polisi serta membersihkan bak mandi.
"Harusnya polisi periksa dulu banpolnya, kita menyampaikan ini juga bukan karena semata-mata asal-asalan, kita ada bukti foto history nya juga," katanya.
Lanjut ia, pihak kepolisian terlalu berburu-buru terkait pernyataan Kabid Humas Polda Jabar yang menyatakan sebelumnya tidak akan terpengaruh dengan adanya pemberitaan terkait oknum banpol yang terlibat atau tidak dalam perkara ini.
"Menurut saya itu terlalu terburu-buru, tapi kita menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian terkait hasilnya nanti apa kita percayakan semuanya," ujar Taufan.