Gunung Berapi di Pulau La Palma Spanyol Meletus, Ratusan Rumah Hancur dan 5 Ribu Warga Dievakuasi

Sebuah gunung berapi meletus di La Palma di Kepulauan Canary Spanyol dan awan gas beracunnya mengancam hingga hari ini.

Penulis: MG Cirebon | Editor: Machmud Mubarok
GETTY IMAGES
Lahar dari gunung berapi yang meletus telah menghanguskan ratusan rumah warga dari semenjak erupsi terjadi 

Gunung berapi ini terletak di selatan pulau La Palma, yang merupakan rumah bagi sekitar 80.000 orang.

Gunung itu terakhir meletus 50 tahun yang lalu pada tahun 1971. Para ilmuwan tidak yakin berapa lama letusan ini akan berlangsung.

Seorang juru bicara National Geographic Institute Spanyol mengatakan kepada BBC bahwa letusan terakhir di La Palma telah berlangsung antara 24 dan 84 hari.

Sejauh ini, letusan Cumbre Vieja telah memancarkan antara 7.997 dan 10.665 ton belerang dioksida (SO2) per hari ke atmosfer, menurut Institut Vulkanologi Kepulauan Canary (Involcan).

Gas itu bereaksi dengan oksigen dan uap air di atmosfer untuk menghasilkan vog, asap vulkanik, dan hujan asam, kata jurnalis sains dan ahli vulkanologi Dr. Robin George Andrews kepada BBC.

Namun, Dr.Robin juga mengatakan bahwa ancaman terbesar bagi warga adalah lahar.

Bahaya lahar dari gunung berapi

Ketika lahar bersentuhan dengan air laut, lahar tersebut menghasilkan gumpalan gas yang dikenal sebagai laze.

Sebuah portmanteau lava dan kabut, bentuk kemalasan melalui serangkaian reaksi kimia sebagai lahar panas mendidihkan air laut yang lebih dingin.

"Ini menciptakan uap asam klorida, uap air dan sedikit abu," kata Dr. Andrews.

"Jelas, itu tidak baik untuk pernapasan," lanjutnya.

Dr. Andrews juga mengatakan jika gumpalan bulu dapat menyebabkan iritasi mata, paru-paru dan kulit tetapi seharusnya tidak menjadi masalah jika penduduk menjaga jarak.

Ledakan vulkanik juga mungkin terjadi, tambahnya, karena lava yang masuk ke air laut menciptakan "situasi pressure-cooker" yang "mungkin mengeluarkan puing-puing vulkanik".

Sebelumnya, ada insiden di Hawaii di mana bongkahan batu cair, yang dikenal sebagai bom lava, menabrak kapal wisata di lepas pantai Hawaii pada 2018, melukai 23 orang.

Dr. Andrews mengatakan penjagaan di laut lepas La Palma menunjukkan "mereka menganggap ini serius dan bahkan tidak mau mengambil risiko seseorang bahkan mendekatinya". (bbc.com/Tiara)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved