Virus Corona
Hasil Penelitian Vaksin Covaxin Disebut Ampuh Melawan Varian Delta Plus, Ini Penjelasannya
Covaxin yang digunakan untuk imunisasi massal di India, menunjukkan perlindungan 65,2 persen terhadap varian Delta dalam uji klinis fase 3
Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah dengan melakukan vaksinasi sesegera mungkin.
Disebutkan pula, tidak ada pengobatan yang bekerja melawan varian ini dan vaksin tidak sepenuhnya bisa memberantas varian ini.
Akan tetapi, kemungkinan sakit setelah divaksin sangat kecil.
Baca juga: Jangan Minum Obat Pereda Nyeri Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Jika Tak Mendesak, Ini Kata Dokter
Perbedaan Varian Delta dengan Delta Plus
Dikutip dari dnaindia.com, yang membuat varian Delta Plus menjadi perhatian global adalah bahwa varian tersebut menunjukkan mutasi yang diperoleh dari strain Delta, yang pertama kali ditemukan di India, dan strain Beta, yang ditemukan di Afrika Selatan.
Mutasi baru dari strain B.1.617.2 atau varian Delta, seperti yang disebutkan oleh WHO, telah ditemukan memiliki dua mutasi bergradasi L452R dan P871R.
Menurut Dr Raman R Gangakhedkar, mantan kepala ilmuwan epidemiologi dan penyakit menular di ICMR, kedua mutasi ini menambah efisiensi transmisi yang lebih tinggi sehingga varian dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain atau dapat masuk ke dalam sel jauh lebih efisien dibandingkan dengan strain lain yang ada.
Selanjutnya, varian Delta Plus, juga dikenal sebagai AY.1, telah memperoleh mutasi K417N dari varian Beta.
Varian Beta dikenal untuk mengurangi kemanjuran vaksin terhadapnya, dibandingkan dengan varian Alpha dan Delta.
Varian Delta Plus dilaporkan menyebar hampir 60 persen lebih cepat daripada varian Delta.
Baca juga: Perbedaan Gejala Influenza dan Covid-19 Dijelaskan Lengkap Dokter Tirta: Waspadai Hari Keempat
(Tribunnews.com/Yurika)