BANYAK Cerita Mistis di Mata Air Pantan Mulai Suara Tangisan, Kesurupan, Hingga Ditunggui Ular Besar
Karena sudah berpuluh-puluh tahun, kini banyak terdengar tentang adanya cerita mistis terkait mata air Pantan yang berkembang di masyarakat.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Keberadaan mata air Pantan yang berada di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat merupakan peninggalan sejarah masa penjajahan Belanda.
Mata air yang tidak pernah surut itu konon sudah ada sejak tahun 1930-an, atau pada era R.M.A Suriatanudibrata (1922-1944).
R.M.A Suriatanudibrata sendiri merupakan Bupati Majalengka pada waktu itu.
Baca juga: Mata Air Pantan Warisan Belanda Hadiah buat Ratu Wilhelmina Ada di Majalengka, Airnya Jernih & Sejuk

Karena sudah berpuluh-puluh tahun, kini banyak terdengar tentang adanya cerita mitos atau magis terkait mata air Pantan yang berkembang di masyarakat.
Mulai dari adanya warga yang kesurupan, airnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit bahkan ada ular besar yang menunggu mata air tersebut.
Kepala Blok Legasari Kulon, Bambang Sugiyono sutejo mengatakan, cerita adanya sekelompok warga kesurupan pernah terjadi di sumber mata air Pantan.
Saat itu, ada sekelompok anak muda berjumlah 11 orang mencoba bermalam di area mata air dengan mendirikan tenda.
Namun, bukan cerita yang menarik yang didapat, justru beberapa di antaranya diketahui kesurupan oleh makhluk tak kasat mata.
"Lalu kami warga di sini membantu para anak muda tersebut. Untungnya, tidak ada korban jiwa, karena semuanya bisa diselamatkan," ujar Bambang, Sabtu (10/7/2021).
Adanya warga yang kesurupan sendiri, jelas Bambang, dikarenakan saat dibangun pada zaman Belanda suka menggunakan tumbal.
Saat itu, banyak warga yang kehilangan anggota keluarganya akibat tumbal tersebut.
"Ini saya dengar sendiri dari orang tua saya. Saya juga pernah lagi ngeliwet di sana ada suara orang nangis di dalam bangunan itu," ucapnya.
Baca juga: Objek Wisata dan Perbatasan di Indramayu Dijaga Polisi, Mulai Hari Ini PPKM Darurat Diterapkan
Selain kerap memunculkan kesan horornya, mata air Pantan juga konon ada penunggunya, yakni seekor ular berukuran besar.
Namun, ular tersebut tak pernah mengganggu warga sekitar.
"Di sana mitosnya ada ular besar tapi gak pernah ganggu," ucapnya.
Masih diceritakan Bambang, munculnya mata air yang konon berasal dari Situ Sangiang yang berjarak belasan kilometer itu, membuat mata air Pantan sering didatangi oleh warga dari berbagai daerah.
Mereka sengaja datang untuk mengambil air dengan membawa wadah sendiri lalu dibawa pulang.
"Sekarang banyak (yang datang mengambil air) apalagi hari Minggu. Banyak orang dari mana aja. Orang Indramayu, Cirebon dan lain-lain. Katanya airnya dipercaya bisa dipakai obat katanya manjur," jelas dia.
Baca juga: Disparbud Jabar Pastikan Semua Tempat Wisata di Jabar Tutup Selama PPKM Darurat
Saat ini, Bambang menambahkan, pemerintah daerah memiliki rencana untuk membenahi mata air Pantan tersebut.
Sebab, selain berpotensi menjadi objek wisata, kedatangan para pengunjung bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
"Rencana dibenahi ada memang. Lalu, air itu pernah diteliti dibandingkan dengan air mineral itu lebih bagus air ini," katanya.