Larangan Mudik 2021
Pemudik Berbondong-bondong Masuk Garut pada Dini Hari, Berharap Lolos Pemeriksaan di Pos Penyekatan
Berharap bebas dari pemeriksaan di pos penyekatan, puluhan pemudik mencoba masuk ke Garut saat dini hari, Selasa (11/5/2021).
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Berharap bebas dari pemeriksaan di pos penyekatan, puluhan pemudik mencoba masuk ke Garut saat dini hari, Selasa (11/5/2021).
Puluhan pemudik tersebut didominasi pengguna kendaraan sepeda motor dan mulai bergerak memasuki Garut menjelang dini hari.
Alih-alih bisa bebas dari penjagaan, puluhan pemudik tersebut terpaksa harus diputar balikan kembali ke tempat asalnya.
Baca juga: Lebaran Dua Hari Lagi, Pegawai Honorer di Jabar Belum Dapat THR, Malah Ada yang Belum Dapat Gaji
Baca juga: Terjaring Razia di Cirebon, S Asal Jakarta Mau Mudik ke Semarang, Rapid Test Antigen Dulu, Positif
Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan pemudik datang dari arah Bandung.
"Rata-rata motor ari arah Bandung, kita putar balik lagi ke arah Bandung," ucapnya saat dihubungi.
Tidak hanya dari arah Bandung, pengendara yang nekad memasuki Garut juga terdapat di perbatasan Garut-Tasik via Malangbong dan Garut-Sumedang via Malangbong.
"Termasuk di Malangbong juga kita putar balik kendaraan dari arah Sumedang dan Tasik," ungkapnya.
Baca juga: Nenek di Indramayu Keasyikan Belanja Baju Lebaran di Pasar Sandang, Cucunya Hilang, Ditemukan Polisi
Baca juga: Hampir 15 Ribu Kendaraan yang Masuk Cirebon Diputar Balik, Polisi Prediksi Bakal Tambah Banyak Lagi
Menjelang hari raya Idul Fitri penjagaan di 12 titik di Kabupaten Garut diperketat.
Polres Garut juga membentuk puluhan pos penjagaan terpadu yang tersebar di berbagai titik.
"Sebanyak 26 pos diantaranya satu pos terpadu 13 pos pengamanan dan 12 titik penyekatan," ungkapnya.
Di Bekasi Jebol
Peristiwa pembobolan pos penyekatan pelarangan mudik di Kedungwaringin, Bekasi, oleh pemudik yang memakai sepeda motor pada Minggu (9/5/2021) kemarin, sempat membuat heboh masyarakat.
Bahkan kabar itu berserta rekaman videonya pun langsung viral dan ramai dibicarakan di media sosial.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengungkapkan alasan petugas melepaskan pemudik di posko penyekatan tersebut.
Hal ini merupakan buntut penumpukan kendaraan yang tidak terbendung.
Baca juga: VIDEO: Ribuan Pengendara Mudik Dini Hari, Diputarbalikkan Petugas di Pos Penyekatan Weru Cirebon
Baca juga: HEBOH Pria di Aceh Ajak Masyarakat Melawan Larangan Mudik dan Terobos Penyekatan, Ini Sosoknya
"Karena ini terlalu padat dan juga kondisinya tidak terlalu kondusif sehingga secara diskresi ambil kebijakan untuk dilepas," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan kepada wartawan, Senin (10/5/2021).
Dijelaskan Hendra, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas yang bertugas di posko penyekatan di daerah untuk membantu menyekat para pemudik yang terlanjur lolos.
"Kita koordinasi dengan Karawang, Purwakarta Subang, Cirebon, daerah penyekatan lain untuk melakukan penyekatan kembali, tidak berarti kita lepas di sini, di sana tidak disekat ya," jelasnya.
Ia menuturkan pihaknya juga telah menambah personel yang bertugas di pos penyekatan Kedungwaringin. Hal untuk mencegah kejadian serupa terulang.
"Kita tambah sekitar total sekitar 150an dan kita sudah minta penambahan dari polda sekitar 1 pleton, kemudian dari beberapa pos penyekatan yang ada kita minta beberapa, mungkin sekitar 150-200 orang," pungkasnya.
Diketahui, pos penyekatan mudik Polres Metro Bekasi kembali dijebol oleh pemudik yang memakai sepeda motor di tengah pelarangan mudik lebaran pada Minggu (9/5/2021) malam.
Video tersebut viral dan dibagikan sejumlah akun media sosial. Salah satunya akun sosial media @husna_mubarok.
"Minggu malam, 9 Mei 2021, sekitar pukul 23.00 WIB pos penyekatan pemudik di Kedungwaringin Bekasi akhirnya jebol oleh dibuat pemudik roda dua. Jumlah petugas yang yang sedikit tidak bisa mencegah ribuan pemudik untuk melanjutkan perjalanannya," tulis akun @husna_mubarok.
Penjelasan Kapolda
Di Karawang terjadi penerobosan oleh para pemudik, saat melintas pos penyekatan larangan mudik yang dijaaga oleh petugas gabungan.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri, mengatakan, pihaknya mengingatkan, bahwa titik penyekatan yang ada di wilayah Polda Jabar itu ada 158 titik, dan itu berlapis lapis.
"Kemarin yang terjadi di Karawang adalah bahwa diloloskan itu karena situasinya. Jadi dua jalur itu sudah dipakai para pengendara tadi, sehingga kita putarbalik pun tidak akan mungkin," ujar Dofiri, saat meninjau penyekatan di Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).
Menurut Dofisi, sehingga sebagian, selama 30 menit, pengendara duloloskan dulu, tetapi nanti di Subang mereka akan dibalikkan (diputar arahkan).
"Fenomena ini kiranya diantisipasi, kita sudah berdiskusi tadi pagi dengan Pangdam, berapa titik sekat di Karawang, sampai nanti ke Cirebon, akan diakukan penambahan pasukan, dan 1x24 jam kami standby," kata Dofiri.
Dofiri mengungkapkan, jangan harap untuk mengelabui petugas, kapan istirahat, kapan waktunya mereka berbuka, sebab 1x24 jam pihaknya lakukan penyekatan pelarangan mudik tersebut.
"Kala itu (kejadian di Karawang) waktu nya tidka memungkinkan untuk distop. Sehingga diloloskan, tetapi skali lagi, kita akan memperkuat dan akan memutarbalikkan (memutar arahkan) kembali," ucapnya.
60 Ribu Kendaraan Diputarbalik Lagi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan, sebanyak 60 ribu kendaraan diputarbalikkan sejak penyekatan beroperasi pada 6 Mei 2021. Sedangkan jumlah kendaraan yang diperiksa di 158 titik penyekatan di Jabar mencapai 130 ribu kendaraan.
"Yang sudah diputarbalikkan kurang lebih 60 ribuan dari 130 ribuan kendaraan yang kita periksa," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, usai meninjau posko penyekatan mudik CIleunyi, Kabupaten Bandung, Senin (10/5/2021).
Kang Emil memastikan, pemudik yang lolos penyekatan akan diperiksa oleh petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang sudah siaga di desa-desa. Per 8 Mei 2021, tercatat ada 3.413 unit ruang karantina di desa-desa Jabar, dan 584 unit ruang karantina di kelurahan di Jabar. Ruang karantina itu akan digunakan untuk pemudik yang lolos dari penyekatan.
"Bahkan laporan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa sudah ada yang dikarantina," ucapnya.
Selama penyekatan berlangsung di 158 titik, petugas gabungan melakukan tes COVID-19 secara acak. Hasilnya, ada 15 orang yang berniat mudik terkonfirmasi positif COVID-19. Menurut Kang Emil, hal itu menunjukkan bahwa kejadian yang dikhawatirkan betul-betul bisa terjadi apabila warga mudik saat pandemi.
"Ini menunjukkan bahwa teori kita betul. Kalau dilepas begitu saja ada yang terpapar dan nanti kasian orang tua yang didatangi oleh mereka akan terpapar juga dan risikonya tinggi," ucapnya.
"Saya ingatkan lagi bahwa mudik itu baik, mulia, bertemu orang tua untuk mencari ridho surga, tapi dalam waktu yang bersamaan ada potensi kebahayaan. Jadi kalau ada mudik dan COVID-19, maka (urusan) COVID-19 dulu yang dibereskan baru bisa mudik," imbuhnya.
Dalam peninjauan posko penyekatan mudik di Cileunyi, Kang Emil turut menyemangati petugas yang tak henti bertugas siang malam. Selain memberikan dukungan moril dan logistik, ia juga mendoakan para petugas yang terus bertugas dalam bela negara.
"Kami dukung lahir batin, moril dan logistik serta doa mudah-mudahan mereka yang berkorban ini, Allah balas atas bela negaranya," katanya.
Selain di posko penyekatan Cileunyi, Kang Emil bersama Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi dan Ketua DPRD Jabar juga meninjau posko penyekatan mudik Padalarang, Bandung Barat.
Di posko tersebut Kang Emil sempat berbincang dan memberikan penjelasan kepada salah seorang pengendara sepeda motor yang diduga akan mudik ke Jawa Tengah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Polri Soal Video Viral Posko Penyekatan Kembali Dibobol Pemudik di Bekasi, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/05/10/penjelasan-polri-soal-video-viral-posko-penyekatan-kembali-dibobol-pemudik-di-bekasi.