Ular Piton Sepanjang 4 Meter Santap Seekor Bebek, Petugas Damkar Kuningan Turun Tangan Tangkap Sanca

Keberadaan ular piton di dalam kandang bebek itu dilaporkan warga melalui pesawat telepon ke Markas Damkar di Jalan Sudirman - Kuningan. 

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Petugas Damkar Kuningan berhasil menangkap ular sanca di kandang bebek di Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya Kuningan Jawa Barat, Minggu (11/4/2021). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN -  Petugas Damkar Kuningan berhasil menangkap ular piton sepanjang empat meter. Keberadaan ular piton di dalam kandang bebek itu dilaporkan warga melalui pesawat telepon ke Markas Damkar di Jalan Sudirman - Kuningan. 

Demikian hal itu dikatakan Kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi kepada wartawan seusai menangkap ular tersebut, Minggu (11/4/2021).

Khadafi menuturkan ular jenis sanca adalah sebutan umum untuk semua jenis ular pembelit yang diklasifikasikan sebagai familia Pythonidae. 

"Sanca tersebar luas di daerah beriklim panas dan tropis Afrika, Asia, dan Australia. Salah satu spesies sanca, yaitu sanca kembang merupakan ular terpanjang di dunia," ungkapnya.

Baca juga: 600 Penghafal Alquran Indramayu Sambut Ramadan dengan Khotmil Qur’an Kubro di Islamic Center

Baca juga: Nyaris Terkejar, Persib Bandung Lolos ke Semifinal Piala Menpora, Kalahkan Persebaya 3-2

Baca juga: Profil Ezra Walian Penyerang Persib Bandung yang Mencetak Gol Super Cepat Saat Melawan Persebaya

Dia mengatakan ular Sanca atau piton itu diketahui memasuki kandang bebek milik warga di Desa Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya, Kuningan.

"Awal diketahui Mang Apip pas masuk kandang bebek langsung melihat ular melingkar di dalam kandang tadi. Sesaat melihat, Mang Apip langsung melaporkan ke Markas Damkar dan petugas langsung ke tempat ini lakukan penangkapan," ungkapnya.

Diketahui pula, kata Khadafi menyebutkan bahwa ular sanca tadi memangsa seekor bebek

"Kalau dilihat dari perawakan ular kayak sudah makan bebek dan atas laporan Mang Apip juga, bebek miliknya hilang satu," ungkapanya. 

Mengenal Ular Sanca Batik

Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Python reticulatus.

Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut. 

"Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia.

Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon. 

"Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau," jelas Amir.

"Apabila di penangkaran panjang ular piton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter," tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut.

Baca juga: Info Gempa Hari Ini, Gempa Magnitudo 2.7 Guncang Lombok Tengah, Getaran Dirasakan ke Lombok Barat

Baca juga: Anang Hermansyah Sedih, Positif Corona Si Kecil Arsy Harus Terpisah karena Isolasi Mandiri Sendiri

Baca juga: Heboh Info Penerimaan CPNS Dinkes Indramayu Tersebar di Medsos, Diskominfo Pastikan Itu Hoaks

Konflik piton dan manusia Konflik piton dan manusia pernah terjadi di Sulewasi pada tahun 2017. Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Amir menghimbau masyarakat untuk mengajak anjing saat pergi ke kebun.

"Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular. Anjing akan membantu apabila ada ancaman dari hewan liar di sekitar manusia," kata Amir.

Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa piton di wilayah Sulawesi merupakan predator tertinggi dalam rantai makanan.

Sangat penting bagi masyarakat untuk turut menjaga kelestarian alam hutan agar ular tidak mencari mangsa lainnya. 

"Ular piton berukuran besar biasanya memangsa babi hutan dan mamalia-mamalia besar lainnya. Piton juga mengendalikan populasi babi hutan agar tidak meresahkan masyarakat. Untuk itu, perburuan liar babi hutan akan menganggu rantai makanan dan memaksa ular mencari mangsa yang lain," terangnya.

Menurut Amir, piton merupakan jenis ular yang memiliki kemampuan adaptasi mumpuni. 

"Selain berukuran panjang dan besar, kemampuan adaptasi ular ini sangat baik. Ular ini bisa bertahan hidup di tengah perkotaan dan memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus atau ayam," katanya.

"Biasanya ular hanya bisa diam untuk mencerna makananya dan butuh waktu sekitar 1 sampai 2 minggu, tergantung besar kecil mangsanya. Asam lambung di perut ular, kadar asamnya sangat kuat untuk mengurai makanan," katanya.

Sementara itu, jumlah populasi ular sanca batik di Indonesia masih terjaga, namun ada tiga jenis lainnya yang terancam punah. 

"Ada tiga jenis piton yang statusnya hewan dilindungi, yaitu Python morulus atau Sanca Bodo yang ada di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Condropyhton viridis atau sanca Hijau yang ada di Papua dan Pyhton timorensis atau Sanca Timur yang ada di Nusa Tenggara Timur dan Pulau Timor," paparnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved