Pemerintah Resmi Menghapus Mudik Idulfitri Tahun Ini, Ridwan Kamil Sebut Jangan Memaksakan Diri

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan penghapusan kegiatan mudik tersebut pada dasarnya adalah kajian epidemiologi.

Editor: Mumu Mujahidin
Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari
Ilustrasi: Pemudik Asal Garut bernama Ryan (25) memilih menggunakan kendaraan motor gerobak. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pemerintah RI memutuskan untuk menghapus kegiatan mudik pada Idulfitri pada tahun ini.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan melaksanakan arahan-arahan dari pemerintah pusat untuk mengantisipasi pergerakan masyarakat pada masa libur Idulfitri.

"Pada dasarnya pemerintah daerah selalu mencoba satu frekuensi dengan pemerintah pusat. Tentu nanti arahan-arahan teknisnya saya belum mendapatkan arahan, kami akan tanyakan," kata Gubernur di Kantor DPRD Jabar, Jumat (26/3).

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan penghapusan kegiatan mudik tersebut pada dasarnya adalah kajian epidemiologi.

Baca juga: Siap-siap Warga Majalengka di Luar Daerah Tak Boleh Pulang Kampung, Pemerintah Resmi Larang Mudik

Baca juga: Jokowi Disebut Sudah Setuju Soal Gaji PNS, Karyawan BUMN, dan Swasta Dipotong Zakat 2,5 Persen

Kajian ini menyampaikan bahwa setelah libur panjang, terbukti diikuti peningkatan kasus Covid-19.

"Alasannya adalah epidemologi. Statistik membuktikan, setiap libur panjang itu memang kasus selalu naik ya. Sehingga keputusan ini akan kita telaah di Jawa barat, sejauh mana penerapan dengan keilmiahan kasus, kira-kira begitu," katanya.

Kang Emil mengatakan sementara ini pihaknya akan mendukung dan menyosialisasikan, mengimbau masyarakat untuk kembali tidak mudik pada libur Idulfitri tahun ini.

"Jadi untuk sementara kami mendukung, dan akan mensosialisasikan, mudah-mudahan masyarakat memahami bahwa pandemi ini belum usai. Jadi belum bisa euforia walaupun vaksinasi juga sudah mulai berjalan dengan lancar," katanya.

Pemberlakuan protokol kesehatan, katanya, harus terus dilaksanakan dan dirinya berharap penerapannya masih bisa diperkuat di 2021 sehingga pada 2022 kehidupan diharapkan kembali normal.

Kang Emil memperkirakan antisipasi untuk mencegah aktivitas mudik tahun ini tidak akan terlalu jauh berbeda dengan tahun lalu.

Akan ada penyekatan atau pemeriksaan di sejumlah perbatasan dan jalur yang biasa dipakai pemudik.

"Ya sama kayak tahun lalu. Sekali dilarang, maka di jalan tol di perbatasan kota, itu ada razia-razia. Kan dulu sok aya nu nyumput-nyumput (suka ada yang sembunyi) jadi sayur, jadi koper, pakai selimut di truk, kan dirazia sama kita, karena perintahnya sudah nggak boleh. Jadi Jangan memaksakan," katanya.

Baca juga: Pemandu Lagu Tewas Usai Diserempet Mobil Truk Lalu Dirudapaksa Tukang Parkir dalam Kondisi Sekarat

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru Indomaret Buka Loker Besar-besaran untuk Lulusan SMA, D3, S1, Ada 11 Posisi

Berdasarkan berita yang dilansir tribunnews.com, Pemerintah mengumumkan larangan mudik Lebaran tahun ini.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, usai Rapat Tingkat Menteri, Jumat (26/3/2021).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved