INI Rahasia Perekonomian Majalengka yang Tahan Banting Saat Pandemi Covid-19

Pemerintah kucurkan bantuan sosial untuk masyarakat Majalengka mencapai sebesar Rp 530 miliar agar bisa bangkit

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bupati Majalengka, Karna Sobahi 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Selama pandemi Covid-19, Pemerintah kucurkan bantuan sosial untuk masyarakat Majalengka mencapai sebesar Rp 530 miliar agar bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.

Bantuan diberikan dalam bentuk natura dan uang tunai.

Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka, Karna Sobahi pada acara pelantikan Dewan pendidikan Kabupaten Majalengka periode 2020-2025 di Gedung Yudha Karya Abdi Negara, Jumat (12/3/2021).

Untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, Pemerintah juga memberikan program padat karya di sejumlah wilayah.

Program padat karya ini selain bermanfaat bagi pembangunan, masyarakat juga mendapatkan upah dari sektor tersebut karena mereka bekerja.

“Pandemi ini dampaknya dirasakan semua orang, semua sektor ekonomi terdampak, baik inustri, UMKM dan hanya sektor pertanian yang jauh lebih baik dibanding industri,” ujar Karna.

Pihaknya bersyukur, ketika semua diterpa pandemi, ternyata laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka berdasarkan data BPS masih terbilang bagus bila dibandingkan kabupaten kota lain di Jawa Barat.

Baca juga: Robert Jelaskan Maksud dari Pernyataannya Soal Sulitnya Mencari Striker untuk Persib

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 13 Maret 2021: Libra Jangan Marah, Sagitarius Berpikir Sebelum Bertindak

Baca juga: Kasus Diksi Limbah yang Dialami Ketua DPRD Kuningan Berbuah Buku, Zul Rilis Tetirah Sang Pencerah

Majalengka masih menunjukkan tren positif bersama dua kabupaten lain di Jawa Barat.

Kabupaten Majalengka berada di urutan kedua setelah Banjar yang LPE-nya mencapai 1,04 persen di tahun 2020.

"Di kita positif 0,86 persen serta Kabupaten Kuningan sebesar 0,09 persenan. Sedangkan labupaten kota lain di Jawa Barat rata-rata alami minus pertumbuhan hinga cukup tinggi," ucapnya.

Naiknya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka, sambung Karna, di antaranya ditunjang oleh sektor UMKM.

Pemerintah sendiri pada saat pandemi telah mendistribusikan bantua dari Baznas untuk 1.700 pedagang kaki lima.

Selain itu yang memiliki andil terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cuup besar adalah sektor pertanian.

"Pada saat kemarau basah ternyata dimanfaatkan oleh masharakat untuk  melipatgandakan lahan tanah," jelas dia.

Masih kata Karna, saat ini para petani mengolah lahannya hingga tiga kali.

Padahal biasanya dalam setahun para petani hanya mengolah lahan sebanyak dua kali saja.

“Karena kemarau basah pada tahun lalu, para petani ini mengolah tanah hingga beberapa kali. Ada yang biasanya hanya menanami dua kali bahkan sekali dalam setahun ternyata produksi meningkat karena digarap dua hingga tiga kali."

“UMKM memang sangat membantu menjaga stabilitas berbelanja,” kata orang nomor satu di Majalengka ini.

Untuk meningkatkan sektor UKM, Bupati menambahkan, Pemerintah akan membantu penyediaan outlet di kawasan objek wisata yang menarik bagi pengunjung.

Nantinya, bentuknya diseragamkan demikian juga dengan warna catnya akar terlihat menarik.

Sementara itu, berdasarkan data BPS Jawa Barat Laju Pertumbuhan Ekonomi Jabar minus sebesar 2,44 persen, Kota Cimahi minus sebesar 2,26, Tasikmalaya minus sebesar 2,01 Karawang 3,59 dan bekasi 3,30 persen. 

Kabupaten kota lainnya minus 2 hingga 0,14 persen. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved