Babi Hutan alias Bagong Gunung Cikuray Ngamuk di Perkampungan Warga, Anak-anak dan Lansia Terluka
Babi hutan alias bagong tersebut memasuki perkampungan Babakan Cikajar, Desa Sukarame Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Seekor babi hutan mengamuk di permukiman warga.
Babi hutan alias bagong tersebut memasuki perkampungan Babakan Cikajar, Desa Sukarame Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut.
Baca juga: Lahan untuk Ketahanan Pangan Dirusak Babi Hutan, Dandim 0615/Kuningan Siapkan Strategi Khusus
Baca juga: Janda Hamil Tua Asal Tasik Ini Tetap Mau Jadi PSK, Layani Pria Hidung Belang, Bilang Tak Ada Pilihan
Babi hutan itu diduga berasal dari Gunung Cikuray Garut.
Menurut kesaksian warga, Gus Muhram (28) babi hutan tersebut kemungkinan berasal dari Gunung Cikuray.
"Mungkin dari Cikuray, baru pertama kali kampung kami kedatangan satwa yang biasanya ada di gunung," katanya, Senin (01/03/2021).
Muhram mengatakan babi hutan tersebut melukai beberapa orang di kampungnya, diantaranya anak-anak dan lansia.
"Yang luka-luka anak SMP menjadi korbannya, bahkan sampe dilarikan ke RS Guntur dengan 35 jahitan di pahanya, korban lain yang lansia sampe pingsan," katanya.
Muhram menjelaskan babi hutan tersebut memiliki panjang 1,5 meter dengan tinggi 70 cm.
"Taringnya lumayan panjang, tinggi sekitar 70 sentimeter, panjang 1,5 meter, gede lah ada segede meja," ucapnya.
Setelah dijerat oleh warga, akhirnya babi hutan tersebut berhasil diamankan warga di kampung Kiarapayung Desa Hegarmanah, Kecamatan Bayongbong.
Setelah diamankan babi hutan tersebut dibawa warga ke tempat penampungan babi di Kecamatan Bayongbong.
"Dibawa ke tempat penampungan, biasanya bakal dijadiin buat kompetisi adu babi, lokasinya masih di Bayongbong," kata Muhram.
Baca juga: Ashanty Sempat Lewati Masa-masa Buruk Terpapar Covid-19, Ingatkan Masyarakat Jangan Sepelekan Corona
Baca juga: Istri Diam-diam Buntuti Suami di Luar Rumah, Ketahuan Bonceng Cewek hingga Melipir ke Kontrakan
Rusak Lahan Kebun
Dandim 0615/Kuningan Letkol Czi David Nainggolan, terkejut saat melakukan survei lahan milik Perhutani yang bekerjasama dengan PT. NW Resources untuk ketahanan nasional rusak diserang babi hutan, di Desa Wanasaraya, Kecamatan Kalimanggis, Kabupaten Kuningan, Jumat (5/2/2021).
Kepala Desa Wanasaraya, D. Krisna Suhendar mengikuti survei bersama Dandim 0615/Kuningan ini mengatakan, lahan kosong seluas 1.100 hektare tersebut saat ini menjadi sasaran babi hutan yang merusak lahan pertanian milik warga di sekitarnya.
"Adanya serangan hama babi, warga merasa kewalahan untuk mengatasi hama babi hutan tersebut," ungkapnya.
• Hendra Viral Setelah Surat Cinta Eiger Muncul, yang Perintahkan Surati YouTuber adalah CEO Eiger
• Karyawati Ini Melahirkan di Toilet Kantor lalu Buang Bayinya, Ngaku Berdarah karena Lagi Menstruasi
Teddy menyebut bahwa lahan ini diketahui kepemilikannya itu oleh PT. NW Resources yang bergerak di bidang Ketahanan Pangan.
"Dengan kedatangan Pak Dandim, kami sampaikan keluhan tentang pengelola pertanian ini, terutama gangguan hama babi yang rusak lahan pertanian," katanya.
Apalagi lahan seluas 1.100 hektar ini milik Perhutani yang kerjasama dengan PT NW Resources. Akan menjadi proyek pertanian dalam program ketahanan pangan yang mendapat binaan dari TNI
"Lahan Perhutani ini kosong, maka sangat mubazir jika tidak dimanfaatkan. Sedangkan ketahanan pangan perlu digerakkan, semoga Pak Dandim berkenan melakukan kerjasama di desa kami, dalam program ketahanan pangan," katanya.
Menurutnya, hama babi tentu membuat rugi petani mandiri di desa setempat. Pasalnya, sudah banyak lahan pertanian itu dirusak hama babi, sehingga gagal panen pun terjadi.
"Iya, hama babi sudah cukup merepotkan kami disini. Lahan pertanian bukan sedikit yang kena sasaran perusakan oleh hama babi tersebut" katanya.
Padahal dalam melakukan pencegahan dari ancaman serangan hama babi. Berbagai upaya sudah dilakukan melalui pembuatan gedek alias pagar terbuat dari bambu, bahkan pernah dibuat ranjau untuk perangkap hewan tersebut.
"Usaha maksimal dari pencegahan dengan cara tadi, justru tak membuahkan hasil sehingga kami lapor dan sampaikan aspirasi ke Pak Dandim tadi," ujarnya.
Sementara itu, Dandim 0615/Kuningan Letkol Czi David Nainggolan menyatakan, jika pihaknya akan segera melakukan upaya dan tindakan guna menanggulangi hama babi tersebut.
"Untuk saat ini kita akan melakukan koordinasi dulu guna mengatasi hama tersebut. Apakah kita akan membuat jebakan atau diracun, hingga kiita akan sesuaikan dengan kondisi yang ada," katanya. (*)
• VIRAL Satu Keluarga Sembuh Covid-19 Setelah Rutin Minum Wedang Uwuh Racikan Kodim 0617 Majalengka
• Penjelasan Dokter Soal Satu Keluarga Sembuh Covid-19 di Majalengka Setelah Rutin Minum Wedang Uwuh
• Direktur Lingkar Madani Indonesia Tanggapi Begini soal Isu Gerakan Kudeta AHY dari Partai Demokrat
Babi Hutan Digebuki Warga
Seekor babi di Kabupaten Majalengka digebukin warga hingga mati lantaran bikin resah masyarakat sekitar.
Kejadian itu pun viral di media sosial yang tersebar di sejumlah grup Facebook.
Salah satunya diunggah oleh akun Firman Bebox di grup Info Seputar Majalengka pada, Rabu (4/11/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca juga: Bupati KBB Murka Lihat Isi Kulkas Dirut RSUD Cikalong Wetan Penuh Cemilan, tapi Karyawan Gak Digaji
Baca juga: Pria Minum Darah Segar Mantan Istri Seusai Membacok hingga Tewas, Begini Kronologisnya
Baca juga: Mahasiswi Unwir Indramayu Jadi Miliarder dari Bisnis Kos-kosan, Pernah Didatangi Banyak Preman
Baca juga: Pantas Korea Utara Klaim 0 Kasus Covid-19, Pasien Corona Diduga Dibiarkan Kelaparan Hingga Meninggal
Sejak diunggah hingga saat ini, video tersebut sudah dibagikan sebanyak puluhan kali dan dikomentari ratusan komentar.
Dalam video tersebut, memperlihatkan seekor babi berukuran besar berada di pekarangan rumah sedang dikepung oleh warga.
Warga yang diketahui berjumlah banyak itu membawa sejumlah kayu dan benda lainnya untuk memukuli babi tersebut.
Dengan secara brutal, warga yang tertangkap kamera tersebut memukuli babi tersebut.
Hingga akhirnya, seekor babi tersebut terperangkap oleh tali yang diikat di tembok.
Sementara, para warga terus memukuli hewan tersebut.
Di video lainnya, hewan tersebut tampaknya sudah dalam keadaan tewas dengan kondisi keempat kakinya diikat di sebatang bambu.
Sementara, babi yang sudah mati itu menjadi tontonan warga yang menyaksikan.
Dalam video terakhir, seekor babi yang sudah mati itu dibawa oleh warga sekitar dan bhabinkamtibmas setempat untuk dibawa ke tempat yang lebih aman.
Akun Firman Bebox saat dihubungi menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di Desa Palasah, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.
Waktunya, sekitar pukul 12.00 WIb siang.
"Ya awalnya mengganggu warga yang sedang di kebun. Terus sontak para warga berteriak. Nah warga lainnya otomatis mengepung itu hewan," ujar pemilik akun dengan nama lengkap Firman Nurjaman (21) ini, Kamis (5/11/2020).
Setelah para warga mengejar hendak menangkapnya, lanjut dia, babi tersebut lari ke arah pemukiman warga.
Para warga pun akhirnya melenyapkan hewan tersebut di salah satu pekarangan rumah warga.
"Kayanya mah dari hutan," ucapnya.
Sementara setelah Babinya mati, Firman menambahkan, hewan tersebut diamankan oleh kepolisian sektor Palasah Polres Majalengka untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.