Kabar Selebritis

Cerita Ibunda Iis Dahlia Saat Rumahnya Kebanjiran di Indramayu, Ngaku Stres, Bingung Angkutin Barang

Pemukiman warga di sebanyak 22 Kecamatan di Kabupaten Indramayu tergenang banjir, termasuk rumah kediaman orang tua Iis Dahlia.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ibunda Iis Dahlia, Komariyah saat menunjukan foto banjir yang menggenangi kediamannya di Kertajaya, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Kamis (11/2/2021). 

"Di sana ada sekitar 5 ribu pengungsi, total keseluruhan masih didata, tapi kalau kita mengacu pada data di Haurgeulis kemungkinan sekitar 15 ribu pengungsi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di wilayah Kecamatan Losarang, Selasa (9/2/2021).

Indramayu dan Kota Cirebon Bebas dari Zona Merah Covid-19, Tinggal Kota Bogor yang Berisiko Tinggi

Imbas Tol Cipali Ambles, Bus Sinar Jaya Indramayu Terjebak Macet 1,5 Jam, Jalan Arteri Juga Banjir

Majalengka Dikepung Bencana Hidrometeorologi, Lima Kecamatan Alami Bencana Paling Parah

Caya menyampaikan, bencana banjir di Kabupaten Indramayu sedikitnya menerjang sebanyak 21 kecamatan dari total sebanyak 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu.

Meliputi Kecamatan Bongas, Terisi Jatibarang, Kertasemaya, Sukagumiwang, Widasari, Krangkeng, Lohbener, Indramayu, Pasekan, Sindang.

Kecamatan Cantigi, Losarang, Tukdana, Cikedung, Gabuswetan, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Kroya, dan Kecamatan Lelea.

Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan BPBD Kabupaten Indramayu, Desa Karangtumaritis Kecamatan Haurgeulis di wilayah Barat Kabupaten Indramayu menjadi daerah yang paling parah terdampak.

 Lanjut Caya, banyak rumah warga yang rata terendam banjir dengan ketinggian mencapai 3 meter. 

 Sejak Minggu (7/2/2021) malam, upaya penyelamatan dengan mengevakuasi warga ke tempat pengungsian terus dilakukan petugas.

 Untuk sementara mereka mengungsi di fasilitas masjid dan sekolah yang berada di dataran lebih tinggi.

 "Untuk banjir di wilayah Indramayu Barat itu disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipunegara," ujar dia.

 Sekadar informasi, sampai saat ini bencana banjir masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu.

Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk mengagetkan warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.

Adapun banjir bandang tersebut datang saat warga tengah terlelap pada Senin (8/2/2021) sekitar pukul 00.00 WIB.

Salah seorang warga setempat, Ayadi (51) mengatakan, saat itu ia terbangun ketika pemuda setempat berteriak memberitahu banjir datang.

"Ramai waktu malam, pada teriak-teriak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Ayadi menceritakan, saat itu, ia bersama anggota keluarga segera menyelamatkan barang berharga.

Hanya saja, televisi, mesin cuci, hingga dua sepeda motor miliknya rusak terendam banjir.

Barang-barang itu tidak keburu diselamatkan.

"Pada rusak, banjirnya cepat banget," ujarnya.

Seperti diketahui, banjir yang menerjang pemukiman warga di Desa Kertasemaya mencapai ketinggian 1-1,5 meter.

Beberapa rumah bahkan nyaris tenggelam seutuhnya dan hanya terlihat bagian atapnya saja.

"Untuk sementara kami dari pemerintah desa melakukan upaya dengan mengungsikan warga, membangun posko, dan menanggulangi tanggul dengan karung berisikan pasir," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa.

Banjir di Indramayu Terus Meluas

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Indramayu terus meluas.

Salah satunya di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).

Ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga di sana mencapai 1 sampai 1,5 meter.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, banjir bahkan nyaris menenggelamkan rumah-rumah warga khususnya yang berada di bantaran sungai.

Beberapa rumah warga, bahkan hanya terlihat atap gentengnya saja.

Banjir di pemukiman warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).
Banjir di pemukiman warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

"Banjir sejak semalam mulai ke pemukiman," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Tidak hanya rumah warga, dirinya menyampaikan, Balai Desa setempat juga ikut terdampak.

Widi Santosa mengatakan, untuk sementara, pemerintah menutup akses Jalur Pantura Indramayu dari arah Cirebon ke Jakarta untuk mendirikan posko.

Luapan Sungai Cimanuk sendiri, sekarang ini, sudah nyaris mencapai Jalur Pantura.

"Untuk warga sementara mengungsi dahulu di SD karena bangunannya lebih tinggi," ujar dia.

Satu Rumah di Indramayu Hancur Dihantam Luapan Sungai Cimanuk

Satu rumah warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu hancur hantam banjir, Senin (8/2/2021).

Pantauan Tribuncirebon.com, rumah tersebut kini nyaris tak berbentuk, sejumlah kerusakan terlihat di beberapa bagian rumah.

Banjir yang menerjang kawasan setempat diketahui karena meluapnya Sungai Cimanuk Indramayu.

"Rumah yang rusak milik Bapak Yana (40)," ujar dia Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.

Widi Santosa menceritakan, rumah tersebut rusak saat terjangan awal luapan Sungai Cimanuk pada malam dini hari tadi.

Di rumah itu, korban tinggal bersama istrinya. 

Beruntung, saat kejadian nyawa keduanya terselamatkan.

Selain menghancurkan rumah, luapan Sungai Cimanuk itu juga menghanyutkan sejumlah perabotan.

Sebagiannya lagi berhasil diselamatkan korban dibantu dengan warga.

"Korban sekarang mengungsi di SD," ujar dia.

Viral di Media Sosial

Beredar sebuah video, yang memperlihatkan beberapa rumah hanyut terseret arus banjir bandang yang melanda Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).

Kejadian video rumah hanyut itu diketahui terjadi di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.

"Betul, kejadian di blok 1-7," ujar salah seorang petugas URC BPBD Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani kepada Tribuncirebon.com.

Selain itu kondisi banjir terparah terjadi di Desa Karangtumaritis, Kecamatan Haurgeulis. Di sana satu desa tenggelam.

Hari Nuryani menyampaikan, banjir tersebut merupakan kiriman dari kali Cipunagara Kabupaten Subang.

Ketinggian air bahkan mencapai 3 meter.

Meski demikian, belum diketahui secara pasti berapa rumah warga yang hanyut. Saat ini petugas tengah kewalahan mengevakuasi banyaknya warga yang terdampak banjir.

"Kami juga minta bantuan BASARNAS buat evakuasi warga," ujar dia. (*)

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved